Senin, 31 Oktober 2011

Diduga Terlibat Bentrok, Polisi Amankan 172 Mahasiswa USU

Metrotvnews.com, Medan: Kepolisian Resort Kota Medan, Sumatra Utara, Selasa (1/11), mengamankan 172 mahasiswa Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Sumatra Utara. Dari jumlah itu, satu di antaranya perempuan, mahasiswa semester akhir jurusan teknik mesin. Mereka bersembunyi di sejumlah ruangan di gedung fakultas. Diduga, mereka akan melanjutkan bentrokan antar  mahasiswa, seperti yang terjadi Senin (31/10) siang kemarin.

Saat diamankan, sang mahasiswi berang. Ia tidak terima dituding terlibat dalam bentrok mahasiswa Teknik Mesin dan Fakultas Pertanian. Ia berdalih berada dalam gedung hanya untuk menyelamatkan diri.

Kepala Polres Kota Medan Komisaris Besar Polisi Tagam Sinaga mengatakan, dari 172 mahasiswa yang diamankan sebanyak 25 orang sudah jadi tersangka lantaran merusak. Sinaga mengatakan, selain mahasiswa pihaknya mengamankan sejumlah alumni yang terlibat bentrokan. Polisi juga menyita sejumlah senjata tajam dan kayu tak.

Sebelumnya, aksi bentrokan antar dua kubu mahasiswa dari Fakultas Pertanian dengan Fakultas Tekhnik Jurusan Teknik Mesin terjadi di pintu tiga kampus. Bentrok dipicu saling ejek antar-mahasiswa. Akibat bentrok itu sejumlah mahasiswa dari dua kubu terluka akibat terkena lemparan batu. Selain itu, satu unit sepeda motor milik mahasiswa Teknik Mesin dibakar oleh mahasiswa. (Puji Santoso/*****)

Minggu, 30 Oktober 2011

Wujud Manusia Purba Modern

MARAKNYA peristiwa tawuran maupun bentrokan yang terjadi sekarang ini, menunjukkan potret buram mental anak bangsa. Kaum elite dan terpelajar banyak yang terjebak dalam dinamika arus yang membutakan pikiran sehat mereka. Masyarakat pun masih banyak yang memilih menggunakan cara kekerasan dalam menyelesaikan masalah. Alhasil, bogem mentah pun di tujukan ke arah saudara setanah air yang dipikirnya adalah lawan mereka.
Kehidupan modern yang disanjung-sajung sebagai era kemajuan ilmu pengetahuan, terlihat nihil di lapangan. Banyak pikiran manusia yang tidak bekerja sempurna dalam memecahkan masalah karena tertutupi emosi sesaat.

Masyarakat sekarang ini menjunjung tinggi pola pikir “siapa yang kuat, dia yang menang” dengan makna yang telah bergeser dari makna sebenarnya, yakni banyak orang yang masih berpikir bahwa arti “kuat” itu hanya merujuk pada kekuatan tubuh, lewat adu otot. Padahal sejatinya, kata “kuat” sekarang ini itu lebih relevan dengan artian kuat pemikirannya dengan mengeluarkan ide-ide baru yang mampu mengguncang dunia dengan temuan-temuan brilian.

Hal tersebut lantaran otot lebih dikedepankan dari pada akal. Sehingga yang terlihat, yakni manusia modern sekarang ini seperti memerankan kembali kehidupan manusia purba. Di mana tidak ada yang namanya musyawarah dalam memecahkan masalah, asal pukul, serta sulit untuk membedakan mana yang benar dan salah.

Padahal, sejatinya manusia sekarang merupakan manusia yang jauh lebih cerdas dibanding manusia purba. Hal itu terbukti dengan banyaknya alat-alat canggih yang dirangkai dari tangan terampilnya. Namun, banyak kecerdasan manusia sekarang ini yang disalahgunakan sehingga yang kemudian muncul adalah pertanyaan mengenai sistem pendidikan kita. Apakah sistem pendidikan yang dilakukan selama ini salah, sehingga memunculkan banyak individu yang salah menggunakan kepintarannya tersebut?

Dalam memberikan pengetahuan dan pendidikan, tidak hanya tugas pemerintah. Keluarga, terutama ibu harus pandai memberikan pengetahuan, baik itu pengetahuan umum maupun pengetahuan tentang cara bersikap. Seperti sebuah rumah, jika fondasinya kuat, maka kuatlah rumah itu. Begitu juga pada diri anak, sebaikkan kita tidak hanya menjejali pikiran anak tentang pengetahuan umum semata, tetapi kita sedari dini juga menanamkan pengetahuan tentang nilai-nilai baik, sehingga karakter anak terbentuk baik sejak usia dini.

11 Tips Saat Menghubungi Profesor

Dalam pengajuan aplikasi beasiswa, ada yang mensyaratkan menyertakan surat pernyataan dari Profesor di universitas yang dituju, baik itu sebagai rekomendator atau dosen pendamping saat melakukan penelitian. Tak sedikit yang mengalami kebingungan, bagaimana cari mencari dosen yang sesuai, kenal saja tidak? Beberapa tips ini mungkin bisa membantu, bagaimana tahapan yang bisa dilakukan untuk "melacak" sang profesor yang sesuai dengan bidang yang ilmu dan universitas yang kita tuju.

1. Cek situs web

Cari dan ceklah situs web pribadi mereka atau situs web universitas di mana mereka mengajar. Dapatkanlah informasi mengenai penelitian yang telah mereka lakukan. Lihat paper terbaru yang mereka hasilkan dan bacalah abstraksi dari tulisannya untuk memahami alur berpikir mereka.

2. Siapkan CV pendek

Berikutnya, siapkan curriculum vitae yang relatif singkat berisi pengalaman dan minat Anda. Jangan masukkan informasi yang lebih banyak, misal mengenai skor GRE/TOEFL, penghargaan yang pernah Anda dapatkan, dan lain-lain.

- Cukup dengan menunjukkan bahwa Anda berpotensi untuk melanjutkan proyek penelitian bersamanya.
- CV cukup 2 halaman. Sertakan CV ini bersama e-mail yang Anda kirimkan.
- Ceritakan bahwa Anda tertarik dengan apa yang dilakukan oleh profesor tersebut dan ceritakan bagaimana Anda mengetahui tentang dia (tentu saja dari paper karyanya yang Anda baca!). Jangan lupa, sebutkan juga, kira-kira apa pekerjaan yang bisa Anda lakukan di bawah bimbingan mereka.

3. Tetaplah rendah hati
Anda harus rendah hati dalam menuliskan e-mail kepada profesor yang Anda kehendaki, tetapi jangan pula putus asa. Jangan tunjukkan bahwa seluruh harapan Anda tergantung pada respon mereka terhadap e-mail dan permintaan Anda.

4. Berperilaku seolah-olah Anda memiliki pilihan lain
Tetapi, tetap jaga sikap, ya! Jangan sampai banyak hal yang akan membuat dia justru akan kehilangan respek terhadap Anda.
 

5. Buatlah secara sederhana
Buatlah permintaan Anda dengan sederhana, secara informal, dan dengan bahasa yang "manis". Jangan sekali-sekali mengajukan permintaan pembiayaan dalam perkenalan pertama ini. Hanya katakan bahwa Anda tertarik dengan proyek penelitian mereka!

6. Jangan menghubungi 2 profesor sekaligus
Ingat, jangan pernah menghubungi atau mengirimkan e-mail kepada 2 profesor dari departemen yang berbeda di universitas yang sama. Tunggu saja, jika e-mail Anda belum mendapatkan balasan, kirim lagi.

7. Sebut mereka dengan "Prof"
Jangan pernah menyebutkan atau memanggil mereka "Sir" atau "Madam". Panggilan ini terkesan Anda hanya copy-paste seperti dalam surat lamaran pekerjaan. Buatlah e-mail Anda memberikan kesan eksklusif bagi mereka.

8. Tunjukkan tujuan Anda
E-mail
yang Anda kirimkan harus mengindikasikan dan menunjukkan bahwa Anda menghubunginya untuk kepentingan mendaftarkan program Master atau PhD.

9. Sinyal positif Jika sang profesor terlihat memberikan respons positif dalam e-mail mereka, sebutkan nama mereka dalam aplikasi Anda. Beberapa mensyaratkan Anda harus menyebutkan siapa profesor yang akan bekerja dengan Anda.

10. Jika menyebut nama
Jika Anda menyebutkan nama profesor dalam aplikasi, pastikan bahwa memang komunikasi via e-mail yang Anda lakukan dengannya sesuai dengan apa yang Anda sebutkan dalam aplikasi.

11. Jangan mengirimkan e-mail saat akhir pekan!

Sebab, jika mengirimkan e-mail saat akhir pekan, bisa jadi e-mail Anda akan tertimpa dengan e-mail yang lainnya, karena sang profesor baru mengecek inbox-nya pada hari Senin. Kirimkankan e-mail pada saat hari kerja dan selama jam kerja. Ingat, jam kerja mereka, bukan jam kerja Anda!

Selamat mencoba!

Mahasiswa Peserta Bidik Misi Membanggakan

Prestasi hasil belajar penerima beasiswa pendidikan bagi mahasiswa miskin (bidik misi), dinilai membanggakan. Mahasiswa dari keluarga miskin ini mampu menunjukkan prestasi belajar yang baik, dengan rata-rata IPK di atas 3,00.

Bahkan, cukup banyak mahasiswa yang memiliki IPK 4,00. Pencapaian hasil belajar yang baik terutama ditunjukkan mahasiswa perempuan dengan rata-rata IPK 3,20.

Demikian dikatakan Illah Sailah, Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Ditjen Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Nasional (Kemdiknas), di Jakarta, Rabu (28/9/2011). Kemdiknas telah melakukan evaluasi terhadap peserta bidik misi tahun 2010.

Hasil ini, kata Illah, menunjukkan program beasiswa bidik misi memang menyasar anak-anak berprestasi dari keluarga tidak mampu. Namun ada juga yang drop out, terutama di politkenik, karena sistem penilaian yang ketat.
"Ini jadi masukan untuk perbaikan dalam menyeleksi penerima bidik misi selanjutnya," kata Illah.


Dalam pertemuan mahasiswa penerima bidik misi dengan Menteri Pendidikan Nasional, Mohammad Nuh, di Universitas Sam Ratulangi, Manado, hasil IPK yang tinggi juga disampaikan secara langsung oleh mahasiswa.
Mereka umumnya tidak menyangka bisa kuliah karena keterbatasan ekonomi orang tua yang hanya sebagai petani, buruh bangunan, atau pemetik buah kelapa.

Seorang mahasiswai Fakultas Hukum Universitas Sam Ratulangi yang ayahnya bekerja sebagai pemanjat pohon kelapa, merasa bangga bisa kuliah di kampus ternama di Sulawesi Utara itu. Mahasiswa ini menyampaikan prestasi belajarnya yang membanggkan dengan IP 3,83.


Mahasiswa kakak beradik yang ayahnya hanya tukang bakso dan ibunya tukang jamu, juga mampu menunjukkan prestasi belajar yang baik. Meskipun keluarga ini hidup di rumah kontrakan dengan kondisi yang sempit dan tidak ada ruangan bersekat, semangat belajar mereka tetap tinggi.

Danang Rahmaji (20), mahasiswa semester lima jurusan Akutansi Universitas Sam Ratulangi, memiliki IPK 3,71. Dia penerima beasiswa mapalus, semacam beasiswa bidik misi dari Universitas Sam Ratulangi.

Adiknya, Danu Hidayat (17), mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas San Ratulangi, bisa kuliah gratis dengan beasiswa bidik misi.
Kakak-beradik ini berjanji untuk memanfaatkan beasiswa kuliah yang diterima dengan menunjukkan hasil belajar yang baik, hingga meraih gelar sarjana.

Menteri Pendidikan Nasional, Mohammad Nuh, mengatakan, anak-anak dari keluarga tidak mampu tidak boleh terhambat kesempatan belajarnya. Institusi pendidikan tinggi, mesti menunjukkan keramahan sosial pada kalangan bawah ini.
Untuk itu, pemerintah menetapkan penerimaan mahasiswa baru minimal 20 persen untuk mahasiswa miskin dengan pemberian beasiswa, termasuk beasiswa bidik misi.

Menjadi Pemuda Beta (Believe, Think, Action)

BANGSA Indonesia lahir dari peran pemuda. Tepat 83 tahun yang lalu, 28 Oktober 1928 merupakan titik awal pemuda untuk bangkit memberikan kontribusi penuh melalui Sumpah Pemuda.
Pemuda dari seluruh nusantara yang dikenal dengan nama “jong” ( jong sumtara, jong java, jong ambon, jong Celebes, dan sebagainya) berjanji dan membulatkan tekad untuk menyatukan suara pemuda, yakni Tanah Air satu, bangsa satu, bahasa satu, Indonesia.

Peristiwa Sumpah Pemuda memberikan pesan kepada kita bahwa sebuah bangsa membutuhkan pemuda-pemuda yang akan mengangkat dan memajukan bangsa ini. Bangsa Indonesia memiliki kaum muda yang sangat banyak dari seluruh pelosok Nusantara dan berprestasi di berbagai bidang, seperti IT, sains, budaya, maupun wirausaha.

Pemuda memiliki peran penuh terhadap bangsa ini. Mereka merupakan pilar bangsa yang memiliki intregitas yang harus diakomodir oleh bangsa (pemerintah). Masih banyak pemuda yang memiliki cita-cita., maka mereka harus diberikan kesempatan kembali untuk turut andil dalam mewujudkan cita-cita bangsa, layaknya peran saat sumpah pemuda dalam mewujudkan kemerdekaan.

Tantangan pemuda zaman kemerdekaan jauh lebih berat dibandingkan tantangan pemuda zaman sekarang. Pemuda zaman sekarang memilki tantangan untuk melanjutkan dan mengisi kemerdekaan yang telah diwarisi oleh pemuda zaman dulu, yakni mempersatukan kembali pemuda Indonesia melalui komunitas dan jaringan yang solid di seluruh daerah. Komunitas tersebut dapat memberikan karya demi masa depan yang lebih baik.

Melihat potret pemuda saat ini, maka ada 3 hal yang perlu ditanamkan pada diri pemuda. Pertama adalah BELIEVE (kepercayaan kepada Tuhan). Believe merupakan fondasi utama untuk membangun karakter pemuda yang baik. Menanamkan keimanan bahwa bangsa ini adalah nikmat yang diberikan sehingga harus kita jaga secara utuh dan komperhensif.

Kedua, THINK (pemikiran). Mindset atau pola pikir yang benar dari setiap pemuda akan melahirkan karya terbaik. Ketiga, ACTION (tindakan). Dengan memiliki believe dan think yang benar, maka akan melahirkan action yang benar pula. Konsep nilai dasar inilah yang harus dimiliki pemuda saat ini yaitu Believe, Think, dan Action (Beta)

Begini Caranya Jika Ingin Ikut Program Sarjana Mendidik

SEMARANG - Kamu ingin mendaftarkan diri ke dalam program Sarjana Mendidik di Daerah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal (SM-3T), tapi belum tahu caranya? Jika kamu berminat untuk menjadi tenaga pendidik pada program tersebut, berikut merupakan petunjuk praktis jika ingin bergabung dalam program yang berada di bawah naungan Maju Bersama Mencerdaskan Indonesia tersebut.

Perlu diketahui dulu, untuk kamu yang kulih di Universitas Negeri Semarang (Unnes), kuota Unnes untuk program ini hanya 300 orang yang nantinya diterjunkan ke tiga daerah yakni Kabupaten Manggarai, Kabupaten Ende (keduanya Nusa Tenggara Timur), dan Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh.

Meski demikian, program ini tidak hanya untuk mahasiswa dan alumni universitas konservasi ini, tetapi juga lulusan dari perguruan tinggi mana pun, asalkan program studinya sudah terakreditasi. Demikian yang dilansir dari situs Unnes, Sabtu (22/10/2011).

Nah sarjana dari program studi apa saja yang dibutuhkan? Yaitu sekira 14 prodi yakni Bimbingan dan Konseling, Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD), Pendidikan Bahasa Indonesia, Pendidikan Bahasa Inggris, Pendidikan Fisika, Pendidikan Kimia, Pendidikan Biologi, Pendidikan Matematika, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn), Pendidikan Sejarah, Pendidikan Siologi dan Antropologi, Pendidikan Geografi, dan Pendidikan Ekonomi.

Sedangkan penentuan didasarkan pada dua hal yakni kebutuhan daerah sasaran dan ketersediaan program studi di Unnes yang sudah berwenang menyelenggarakan Pendidikan Profesi Guru (PPG), yakni merupakan program untuk mendidik para sarjana pendidik menjadi guru profesional. Jadi lulusannya kelak menjadi guru profesional.

Jadi sekalipun daerah sasaran membutuhkan guru seni dan budaya, misalnya tapi karena prodi terkait di Unnes belum berkewenangan mengadakan PPG bidang studi itu, maka tidak ada formasi untuk itu lewat Unnes. Maklumlah kelak setelah setahun mengabdi, kamu akan mendapatkan tiket sekaligus beasiswa mengikuti PPG.

Dalam pendaftaran program ini, kamu tidak perlu datang langsung ke Unnes atau LPTK lainnya ataupun mengirimkan berkas pendaftaran via jasa Kantor Pos. Kecuali jika nanti diumumkan dan dinyatakan diterima, baru melengkapi berkas-berkas persyaratan dan datang langsung untuk diverifikasi.

Kamu cukup melakukan pendaftaran secara online melalui website Maju Bersama Cerdaskan Bangsa Unnes dengan mengisikan identitas diri pada formulir yang telah disediakan. Selain itu, mengunduh beberapa surat pernyataan yang kelak diserahkan pada saat verifikasi, jika dinyatakan diterima. Adapun syarat-syarat dan ketentuan pendaftar dapat dibaca pada laman tersebut.

Kamu akan mendapatkan biaya hidup setiap bulan Rp2 juta sekaligus diasuransikan. Biaya perjalanan penerjunan (baik udara maupun darat) dan perjalanan pulang ditanggung penyelenggara.

Prospek dari program teresbut yakni kamu akan menerima beasiswa untuk mengikuti PPG dan Tidak ada ikatan untuk menjadi PNS setelah mengikuti program ini.

Unnes Beri 1.000 Beasiswa Bidik Misi

SEMARANG - Sebanyak 1.000 mahasiswa Universitas Negeri Semarang (Unnes) menerima beasiswa bidik misi di hari sumpah pemuda ini. Pemberian beasiswa tersebut dilaksanakan seusai melakukan upacara peringatan Sumpah Pemuda ke-83.

Rektor Unnes Sudiono, memimpin upacara tersebut dengan membacakan amanat Menteri Negara Pemuda dan Olah Raga (Menegpora).

Dalam amanatnya, Menegpora mengatakan, peringatan Sumpah Pemuda memberi kesempatan kepada para pemuda untuk mengisi energy dan ide perjuangan dalam menggelorakan masyarakat, memajukan bangsa dan menggerakan Negara.

"Delapan puluh tiga tahun silam saat Kongres Pemuda Indonesia kedua yang diikuti berbagai perkumpulan pemuda yang bersifat kedaerahan, kesukuan, kepanduan maupun keagamaan. Namun, satu yang mereka punya bersama yaitu keinginan kuat untuk merdeka menjadi Bangsa Indonesia," baca Sudiono, seperti dilansir laman Unnes, Jumat (28/10/2011).

Disaksikan Pimpinan salah satu perwakilan bank pemerintah, dan anggota senat Unnes, secara simbolik Rektor menyerahkan dana bea siswa bidik misi pada seribu mahasiswa dan penghargaan pada dosen berprestasi di berbagai bidang.

DiktiQ

Jalan Menuju WCU yang Realistis
Banyak universitas di Indonesia mendambakan ingin menjadi salah satu World Class University (WCU), sebagai bukti bermutu dan memiliki reputasi

Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Prof. dr. Fasli Jalal, Ph.D diundang dalam salah satu pertemuan Majelis Wali Amanah IPB di Le Meridien Hotel Jakarta (4/11). Menurut Dirjen “Karena tidak semua universitas Indonesia merupakan comprehensive university, maka tidak semuanya harus bersaing dalam pemeringkatan THE-QS. Masih banyak modalitas lain yang bisa dimanfaatkan dan itu cukup ramah dan bisa dikerjakan sekarang

Sesungguhnya di negara-negara Eropa, pemeringkatan tidak menjadi isu bagi mereka. Sekarang baru menjadi isu politik mereka. Kalau mereka menggeliat dan ikut berlomba, kita bisa hilang seratus peringkat. Ketimbang bersaing di rating THS-QS yang sangat kompetitif dan fluktuatif ini, Dirjen menawarkan langkah yang realistis.

Menurut Dirjen menekuni webometric jauh lebih realistis bagi perguruan tinggi Indonesia, terutama yang bukan comprehensive university. Webometrics (sebuah lembaga pemeringkatan yang berpusat di Madrid, Spanyol yang didirikan atas inisiatif Cybermetrics lab, sebuah kelompok penelitian yang dimiliki Consejo Superior de Investigaciones Cientificas (CSIC) sebuah lembaga penelitian terbesar di Spanyol) ini hanya focus pada  pemanfaatan ICT, pengembangan Website perguruan tinggi sebagai proxinya.

Ada empat unsur penilaian yang ditetapkan oleh Webometrics, yaitu visibilitas (V) yang menghitung berapa banyak link eksternal yang terkandung website tersebut, ukuran (S) yang menghitung jumlah halaman yang tertangkap oleh mesin pencari seperti google, yahoo, live search dan exalead. Kemudian juga dihitung dari kekayaan file (R), yakni berapa banyak file jenis PDF (adobe acrobat), "Adobe PostScript", "Word Document", dan PPT (Presentation Document), serta "Scholar" (Sc) yang diambil dari data situs mesin pencari seperti disebutkan diatas terkait dengan tulisan-tulisan ilmiah dari perguruan tinggi bersangkutan.

Menurut Dirjen, buat rencana yang matang untuk mencapai ini,  bagi saja diri, siapa yang bertanggungjawab mengerjakan apa. Dan ini tidak muluk-muluk. Perguruan tinggi Indonesia bisa mengerjakan ini. Disiplinkan dosen untuk selalu menguploud dan mengupdate kekayaan filenya. Undang semua dosen, mahasiswa, dan alumni untuk selalu heating di website tersebut.

Kedua, yang bisa dilakukan seperti sudah dimulai oleh Dikti terhadap 30 universitas Indonesia yang berminat adalah mengisi satu pola yang ditawarkan oleh  QS Star. Mereka membuat benchmark sebuah pengelolaan perguruan tinggi yang baik dengan segala syaratnya melalui pembintangan. Perguruan tinggi akan dinilai berbintang lima kalau memenuhi semua kategori. Kalau belum memenuhi bintang lima, dia mungkin bintang empat dan seterusnya. Seperti hotel, ada bintang lima, empat, tiga dst. Benchmarknya adalah kepada dirinya sendiri, tanpa dipengaruhi oleh naik turunnya posisi orang lain.

“Dikti sudah menfasilitasi untuk tahun 2009 ini 30 universitas Indonesia untuk mengikuti program QS Star ini. Tahun 2010 Dikti akan menfasilitasi sebanyak 150 Universitas lagi. Ini sifatnya demand driven. Pengumumannya dapat diakses langsung melalui website Dikti, Kelembagaan.”, Kata Dirjen

Ketiga, rencanakan berapa orang staf satu perguruan tinggi harus hadir di berbagai forum internasional, berdasarkan penelitian yang dilakukan. Kalau bisa mereka berpidato di Plenary, paling tidak di pembukaan sessi. Di list betul siapa mereka itu yang jago berkompetisi di forum internasional. Mereka akan melambungkan nama institusi satu perguruan tinggi.

Keempat, dalam merencanakan pengirimana kandidat Ph.D, pastikan mereka belajar di universitas dengan program studi terbaik dunia. Minta Profesor terbaik di prodi itu menjadi pembimbing mereka.

Sejalan dengan itu, rencanakan siapa dari ribuan peer review yang harus diundang dalam  forum ilmiah perguruan tinggi Indonesia. Pasti ini menjadi rahasia THS-QS, tapi biasanya mereka adalah tokoh-tokoh yang mendominasi bidang ilmu.  Kita gunakan berbagai modalitas untuk mendatangkan mereka. Kita gunakan dana-dana CSR perusahaan. Kalau misalnya ada pihak lain yang kebetulan mendatangkan mereka ke Indonesia, manfaatkan untuk datang langsung ke univesitas kita.

Bantu staf kita yang sedang melakukan penelitian dan menuliskan karyanya untuk diterbitkan di Jurnal peer review internasional. Perguruan tinggi bisa melakukan kerjasama dengan Ikatan Ilmuwan Indonesia Internasional (I-4) untuk menfasilitasi publikasi jurnal Internasional ini.

Dalam konteks itu, menurut Dirjen, perguruan tinggi sudah harus memikirkan secara jernih topik-topik penelitian apa yang sungguh-sungguh harus dibiayai. Riset disainnya seperti apa dan tidak mengulang-ulang. Cari isunya yang frontier research, state of the art ilmu yang dikerjakan secara cluster penelitian, bukan lagi sibuk dengan riset-riset kecil. Indonesia ini adalah ladang isu yang tidak pernah kering untuk dianalisa. Semoga.

Berita Dikti

Robot Indonesia Dikancah Dunia 
Jakarta, 13 April 2011--Mahasiswa Indonesia kembali berprestasi di kontes robot internasional. para pemenang berhak mendapatkan beasiswa penuh dari Kementerian Pendidikan Nasional.
     Menteri Pendidikan Nasional M Nuh yakin, pencapaian ini mampu menjadikan Indonesia sebagai icon pembuat robot cerdas terbaik di dunia. Selain beasiswa penuh hingga lulus, Nuh pun membuka peluang bagi para pemenang untuk melanjutkan pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi. “Pemenangnya sebagai imbalan untuk mendukung dan dorongan, kita berikan beasiswa S2," janji Nuh.
  Kompetisi ”Trinity College Fire-Fighting Robot Contest” diadakan di Hartford Amerika Serikat 9-10 April 2011. Kontes ini diikuti tujuh negara, yaitu Indonesia, Amerika, China, Portugal, Israel, Kanada dan Meksiko. Peserta dai Indonesia, terjaring dari kompetisi regional dan nasional. Tim dari Institute Teknologi Bandung (ITB) dan Universitas Gajah Mada (UGM) membuat robot yang nantinya dapat dikembangkan untuk berbagai keperluan, salah satunya robot pemadam kebakaran (Fire Fighting Home Robot Contest).
     Tim ITB diwakili Ashlih Dameitry, Syawaludin Rachmatullah, Samratul Fuady dan Dody Suhendra. Mereka mengikutsertakan dua buah robot berkaki yang dinamai YAQUT (bidadari surga) dan ZARQUN (batu mulia). Mereka berhasil mengungguli saingan terberatnya dari Portugal dan meraih juara I dan II dalam kategori Walking Division.
     Sedangkan, tim UGM diwakili oleh Farid Inawan, Noer Aziz Ismail, Wahyu Wijayanto dan Luis Rizki Ramelan. Mereka mengikutsertakan dua buah robot beroda bernama KOPLAX dan IRON FIRE. Mereka pun membuat saingan beratnya Cina bertekuk lutut dan meraih juara I dan II dalam kategori Senior Division.
    Selain tim robot yang dikirim oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) Bandung juga mengirimkan tiga buah robot dalam kategori robowaiter dan ketiganya mendapatkan juara. Pada kategori robot pelayan ini, yang dipertandingkan adalah kemampuan dalam membantu orang cacat, membawakan sepiring makanan tanpa jatuh dan tanpa menabrak orang yang dibantu.

Medan waspada penduduk 7 miliar_beritaQu

MEDAN - Penduduk dunia pada tahun 1800 diperkirakan 1 miliar, akan tetapi, pada tahun 1928, meningkat menjadi  2 miliar. Namun, dalam kurun waktu itu hingga tahun 1999, penduduk dunia sudah mencapai 6 miliar. Kemudian, dalam kurun waktu 12 tahun yaitu hingga tahun 2011 penduduk dunia menjadi 7 miliar jiwa.

Indonesia merupakan 1 dari 5 negara sebagi kontributor pertumbuhan penduduk dunia yang terbesar. Untuk itu, salah satu upaya untuk menekan angka kelahiran ialah melalui program Keluarga Berencana (KB).

"Dan mau tidak mau dalam beberapa terakhir ini diakui jumlah pertambahan penduduk khususnya di Indonesia mengalami kemunduran," kata Ketua Koalisi Kependudukan Indonesia, Soni B Harmadi, pada  momentum kewaspadaan penduduk dunia 7 miliar di Medan, hari ini.

Dia juga menyampaikan, tentang program kerja yang dilakukan oleh pihaknya selama empat tahun ke depan yang diantaranya mempercepat proses revitalisasi KB. Karena sebutnya, tidak mudah untuk mengajak masyarakat ikut KB. "Dan kota Medan telah menyelenggarakan acara yang sangat perlu diapresiasi. Akan saya sampaikan kegiatan ini kepada Menkokesra dan Presiden," ujarnya.

Sedangkan Walikota Medan, Rahudman Harahap menyampaikan, ke depan pengendalian penduduk harus bisa dikontrol dalam arti KB menjadi prioritas. "Ini dalam rangka upaya kita mensejahterakan rakyat secara bertahap," katanya.

Menurut Rahudman, secara kelahiran, jumlah penduduk agak rendah tetapi akibat urbanisasi akan mengakibatkan ledakan penduduk yang terjadi di Kota Medan, karena menjanjikan lapangan kerja dan sebagainya. "Dengan peringatan kewaspadaan ledakan penduduk 7 milliar, ini akan menjadi motivasi bagi seluruh jajarah kita bahwa program KB ini mesti tersosalisasi sampai ke masyarakat. Ini yang penting kita lakukan agar berjalan dengan baik. Para SKPD harus bisa mensosialisasikan visi misi walikota dan ini juga merupakan program nasional," ujarnya.

Rahudman juga berharap rangkaian kegiatan yang telah berjalan dengan baik ini, sebagai upaya menekan laju pertumbuhan penduduk. Dunia, Indonesia dan Kota Medan, sambungnya, sedang dihadapi dengan jumlah penduduk yang terus meningkat. Jumlah penduduk dunia 7 miliar telah menganggu habitat flora dan fauna dan mengganggu dunia.

"Reviatalisasi Posyandu dan PPLKB (pengendali program lapangan KB, red) akan terus kita dorong agar jumlah penduduk dapat terus kita tekan," ujarnya.

Barus, pintu masuk Islam pertama di Indonesia

MEDAN - Menjejakan kaki di Tapanuli Tengah, Sumatera Utara terasa tak sempurna jika tak mendatangi Kecamatan Barus. Kecamatan ini menyimpan misteri kerajaan yang namanya tercatat hingga ke Eropa dan Timur Tengah sebagai penghasil kapur barus dan rempah-rempah.

Ketika kaki sampai di Barus mengingatkan kita akan kata-kata bijak “Tidak ada harga atas waktu, tapi waktu sangat berharga. Memiliki waktu tidak menjadikan kita kaya, tetapi menggunakannya dengan baik adalah sumber dari semua kekayaan”

Barus terletak di pinggir Pantai Barat Pulau Sumatera. Barus sebagai kota Emporium dan pusat peradaban pada abad 1-17 M, dan disebut juga dengan nama lain, yaitu Fansur.

Barus kota tua, menjadi salah satu tujuan wisata serta bagi para peniliti arkeologi Islam, baik dari dalam dan luar negeri, khususnya di Lobu Tua dimana peneliti Perancis dan Indonesia melakukan eksplorasi arkeologi.

Saat ini kita dapat melihat peninggalan sejarah Islam di Barus, yaitu dengan adanya makam Papan Tinggi dan makam Mahligai. Butuh waktu dua jam menuju Barus dari Pandan yang jaraknya hanya 58 kilometer.

Jalanya tak terlalu bagus, kecil dan tak terawat. Padahal, Kota Barus, kecamatan di Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, selama ini dikenal memiliki nilai budaya dan peradaban sejarah dikenal di seantro dunia. Kota Tua Barus itu juga dikenal sebagai pintu masuk Agama Islam pertama di Indonesia.

Makam Papan Tinggi

Perjalanan kali ini cukup istimewa. Kepala Dinas Pariwisata Tapanuli Tengah, Budiman Ginting dan Kabag Humas Pemkab Tapanuli Tengah,  Amiruuddin Marpaung ikut menemani.

Kami memilih perjalanan pertama menuju makam Papan Tinggi yang terletak di Desa Penanggahan, Kecamatan Barus setelah melewati perjalanan yang cukup melelahkan.
Berjalan kaki memasuki jalan utama menuju Makam Papan Tinggi. Suasana desa terlihat sederhana dan serasa tak ada yang istimewa untuk lokasi pemakaman yang memiliki nilai sejarah tinggi bagi negeri ini.

Uniknya, mayoritas penduduk Desa Penanggahan justru Non-Muslim. Dalam sejarah disebutkan, warga Muslim lebih memilih tinggal dekat laut, sementara warga non-Muslim memilih berada di perkampungan untuk memudahkan mereka bertanam maupun memelihara ternak.

Setelah melewati desa, kami akhirnya mendapati anak tangga bertingkat-tingkat menuju bukit. Wah….lokasi makamnya tinggi sekali. Sesepuh setempat percaya dulunya makam terletak di daratan. Karena hempasan ombak dan perubahan iklim, posisi makam menjadi tinggi dan luas daratan bertambah.

Anak tangga menuju makam Syech Mahmud, yang membawa syiar Islam pertama di Indonesia ini dibangun dimasa Soekarno. Yang meresmikannya adalah Adam Malik.

Masih di anak tangga pertama, suasana di tempat ini terasa demikian teduh dan menenangkan. Sekelilingnya adalah hutan bercampur dengan tanaman penduduk. Pohon-pohon yang tumbuh membuat kawasan ini menjadi tenang dan tentram.

Terdapat delapan undakan anak tangga menuju Makam Papan Tinggi. Jumlahnya mencapai 744 anak tangga. Di setiap perhentian undakan terdapat tapak kosong untuk tempat beristirahat. Tapi tsaja menuju Makam Papan Tinggi benar-benar membutuhkan tenaga ekstra.

Di undakan ke 4, pemandangan yang terhanpar sudah menakjubkan. Lautan biru yang  mengelilingi Kabupaten Tapanuli Tengah terlihat sangat indah. Beberapa pulau terbentang menyatu dengan semesta. Di daratan, terlihat rumah penduduk Tapanuli Tengah yang rata-rata menggunakan seng sebagai atapnya. Sementara di sisi lain, terlihat hamparan sawah yang menghijau dan asri.

Sekejap melepas mata sambil memperbaiki pernafasan sangat membantu semangat untuk meneruskan perjalanan, Menuju undakan ke 5 dan 6 perjalanan terasa makin memberatkan. Langkah kaki seolah berkejaran dengan detak jantung dan katup pernafasan.

Saya dan beberapa pengunjung lain yang juga tengah datang berziarah selalu mengistirahatkan kaki hampir di setiap undakan.

Butuh waktu hampir satu jam untuk mencapai undakan ke 7, tapi makam belum kelihatan. Hanya pagar areal makam berwarna biru yang tampak di atas bukit.

“Hari libur, hari Minggu biasanya banyak pengunjung yang datang ke tempat ini. Kebanyakan mereka datang untuk melihat sejarah, terutama makam ulama-ulama Islam ini.

Pendatangpun tak hanya orang Tapteng, tapi juga dari berbagai daerah bahkan dari Malaysia juga pernah datang ziarah ke tempat ini,” kata  Budiman Ginting. Kadis Pariwisata Tapanuli Tengah.

Setelah melewati tujuh anak tangga, kampiun akhirnya tiba di Makam Papan Tinggi. Di lokasi Makam Papan Tinggi ini, terdapat makam terpanjang dan mempunyai batu nisan yang besar dan tinggi.

Konon Panjang makam tersebut di perkirakan sekitar tujuh meter lebih, sesuai catatan sejarah, manusia zaman dulu memiliki tinggi badan mencapai 5 meter.

Di batu nisan yang terbuat dari batu cadas dengan berat ratusan kilogram tertulis nama Syech Mahmud Fil Hadratul Maut yang ditahrikhkan pada tahun 34 H sampai 44 H yang berarti hidup pada masa Umar Bin Khattab sebagai khalifah.

Tidak diketahui bagaimana caranya batu cadas itu bisa sampai di ketinggian ini.

Selain makam panjang, di dalam lokasi Makam Papan Tinggi itu juga terdapat lima makam lain yang menurut cerita adalah makam keturunannya.

Kampiun melakukan ziarah dan berdoa bagi Aulia yang dimuliakan ini.

Menurut Kabag Humas Pemkab Tapanuli Tengah, Amiruddin Marpaung, sejarah mencatat di zaman Umar bin Khattab sebagai Khalifah, Umar memberikan peluang kepada sahabat-sahabatnya untuk melakukan ekspansi ke seluruh penjuru dunia, termasuk Asia.

Karena Barus berhadapan langsung dengan samudera lepas, banyak saudagar terutama Arab, Yordan, Yaman, Persia dan Hindia yang melakukan pelayaran hingga ke Samudera Hindia dan terdampar di salah satu pulau di Tapanuli Tengah.

“Itulah kenapa ada namanya Pulau Mursala, Mur berarti asing dan sala  berasal dari kata shalat yang artinya adalah orang asing yang melakukan shalat di tempat itu,” ujar  Amiruddin Marpaung.

Kedatangan saudagar-saudagar Timur Tengah ini juga diperkirakan tak jauh waktu dengan kedatangan sahabat-sahabat Rasul. Selain melakukan bisnis pembelian kapur barus dan rempah-rempah, sahabat-sahabat rasul memberikan pendidikan Islam.

Tak heran, jika di kawasan Barus terdapat banyak sekali makam ulama di berbagai tempat di Kecamatan Barus. Salah satunya adalah Makam Papan Tinggi.

Pemandangan dari bukit pemakaman benar-benar luar biasa. Samudera Hindia dan wilayah Kabupaten Tapanuli Tengah hingga wilayah Aceh Singkil Propinsi Aceh terlihat mempesona.

Dengan posisi 200 meter di atas permukaan laut menjadikan lokasi ini adalah tempat paling istimewa di sepanjang kawasan Kabupaten Tapanuli Tengah.

Ketika matahari beranjak ke Barat dan mulai memerah di ufuk saat kami memutuskan untuk meneruskan perjalanan. Keindahan luar biasa ini harus kami tinggalkan karena perjalanan akan dilanjutkan ke pemakaman bersejarah berikutnya yakni Makam Mahligai.

215 Makam

Makam Mahligai terletak di areal seluas 3 hektare di atas perbukitan Desa Dakka, Kecamatan Barus Induk. Makam Mahligai didirikan oleh Tuan Syekh Siddiq. Setelah dia mengkat jenazahnya juga dikebumikan di komplek pemakaman tersebut.

Jumlah makam yang terdapat di tempat di tempat bersejarah itu, dip[erkirakan lebih kurang 215 makam dengan batu nisan yang besar dan kecil. Makam tersebut dengan ukiran bergaya Arab.

Salah satu makam di komplek ini adalah makam Tuan Syekh Rukunuddin, wafat malam 13 Syafar, Tahun 48 Hijiriah (48 H) abad ke 7 M. dalam usia 102 Tahun, 2 bulan, 10 hari.

Bahkan, jelasnya, dari berbagai ukiran terdapat di batu nisan itu, yakni aksara Arab kuno, aksara Parsi banyak yang sudah tidak dapat terbaca lagi bagi wisatawan dan pengunjung yang datang ke lokasi ini.

Seluruh makam ini menunjukan fakta sejarah sekitar abad ke 7 Masehi, agama Islam telah ada di kota Tua Barus, dan melihat tahunnya, Barus merupakan awal mula masuknya Islam di Indonesia, jauh lebih tua dari sejarah Wali Songo di Pulau Jawa.

Saat tiba di Makam Mahligai, matahari sudah terbenam. Kurangnya perhatian pemerintah atas Pemakaman ini membuat Makam Mahligai gelap gulita tanpa cahaya.
Setelah berdoa untuk para ulama Islam ini, kami akhirnya bisa bertemu dengan penjaga makam Jaharuddin Pasaribu yang sudah 30 tahun lebih merawat makam Mahligai.

Menurut Jaharuddin, kata Mahligai bukanlah tak bermakna apa-apa. Dalam bahasa Arab, Mahligai berasal dari Almahligai yang artinya pendatang. Makam Mahligai berarti makam pendatang. Tapi dalam beberapa pendapat lain disebutkan, Mahligai berarti istana kecil, konon kabarnya di daerah ini pernah ada istana kecil.

“Barus dulunya memiliki pelabuhan besar dan terkenal hingga ke Arab dan Eropa. Di kawasan inilah sempat berdiam aulia-aulia yang dimuliakan. Ada 44 Aulia yang dimulaikan yang makamnya ada di Barus. Yang pertama Syech Mahmus di Makam Papan Tinggi dan di Makam Maligai ada makam Syech Rukunuddin,” jelas Jaharuddin.

Selain Makam Papan Tinggi dan Makam Mahligai, terdapat juga banyak makam yang memperkuat keyakinan bahwa daerah bukit-bukit mulai dari Desa Lobu Tua ke arah Utara, Selatan sampai ke ujung bukit makam mahligai ini, kemudian ke Timur sampai ke Desa Patupangan melalui Desa Pananggahan sudah berusia ribuan tahun. Diperkirakan pula, dulunya semua kawasan ini adalah tepian pantai.

Makam lainnya yang disebut juga Aulia-aulia 44 Negeri Barus adalah Makam Tuan Batu Badan, yang terletak di atas bukit Desa Bukit Hasang, sekitar 2 kilometer dari Kota Barus. Makam di Bukit Patupangan, di Kedai Gedang, di Janji Mariah, di Sosor Gadong, di Kampung Solok dan di Uaratan, di Kinali  pinggir Sungai Aek Sirana, di Sitiris-tiris, di Manduamas dan di perbatasan Aceh Selatan. Tapi saya tak punya cukup waktu untuk melihat seluruh makam para Aulia Islam ini.

Menyaksikan pemakaman ulama-ulama besar ini membuat saya merasa begitu kecil. Sayangnya, terasa banyak sejarah yang hlang karena hingga kini kisah sejarah besar itu masih simpang siur. Perhatian Pusat pun terasa minim, padahal jika situs-situs ini tak mendapat perhatian serius, sejarah pun bisa pupus.

Seperti ungkapan Erich Fromm, ‘Sejarah manusia dari kebudayaan-kebudayaan yang tinggi, yang rontok karena mereka tidak mampu melakukan reaksi sukarela yang terencana dan rasional untuk menghadapi tantangan.

Wisata Sumut


(WOL Photo)
MEDAN – Potensi wisata di Sumatera Utara seperti Danau Toba, Taman Nasional Gunung Leuser, Berastagi, Tangkahan, Air terjun Sipiso-piso maupun air terjun Sigura-gura dan yang lainnya tak kalah dengan daerah wisata lain seperti Bali, Lombok.
Salah satu kuncinya adalah perlu pengelolaan yang baik dan dikemas dengan baik sehingga layak jual dan dapat memancing wisata asing datang ke daerah wisata di Sumut.

Senator asal Sumatera Utara, Parlindungan Purba mengatakan, tujuan-tujuan wisata tersebut bila dikemas, baik lokasi wisata, sarana dan prasarana yang ada tentunya mengundang minat wisatawan akan datang.

“Magnet wisata yang perlu kita ciptakan sehingga Sumut akan lebih maju melalui wisatanya bukan hanya bergantung dengan sumber daya yang lain tetapi mengelola wisata menjadi sumber daya yang menguntungkan,” ujarnya kepada Waspada Online, malam ini.

Dikatakan, kenapa Bali, Lombok lebih dikenal padahal Sumut memiliki wisata air seperti Danau Toba, wisata bahari, wisata alam dan wisata pendidikan seperti taman nasional, tentunya menjadi pertanyaan bagi semua pihak baik stake holder termasuk masyarakat lokal.

Semua pihak harus bersatu padu untuk memecahkan masalah ini dan pemerintah lokal memiliki niat untuk mengelola dan menjadikan wisata sebuah industri yang akan berdampak kepada berbagai aspek.

Dikatakan, Danau Toba misalnya yang memiliki pesta secara rutin dapat dijadikan agenda yang menjual dan bukan hanya ceremony belaka sehingga ketika pesta diadakan warga asing akan tertarik datang ke Sumut atau Danau Toba dan mereka ingin melihat pesta sebenarnya.

Sedangkan menurut  Wakil Ketua Umum Kadin Sumut Bidang Perhubungan dan Pariwisata, Arthur Batubara, yang dihubungi Waspada Online, perpariwisataan di Sumut merupakan tanggung jawab semua pihak.

Yang menjadi masalah menurut Arthur saat ini ialah para stake holder ingin semua potensi wisata di Sumut harus menjadi primadona wisata.

Pesta Danau Toba


(WOl Photo)
MEDAN - Pergelaran Pesta Danau Toba (PDT) akan digelar 27-30 Desember di Parapat. Event ini merupakan milik seluruh lapisan masyarakat, mulai dari masyarakat lokal, nasional dan internasional. Maka itu dukungan positif dari seluruh pihak diharapkan agar event ini berjalan sukses. Karena bertepatan dengan akhir tahun, diharapkan PDT 2011 bisa menjadi semacam paket wisata di pengujung tahun.

Hal itu dijelaskan dalam audensi Panitia PDT 2011 ke DPRD Sumut yang dipimpin Jhon Hugo Silalahi (Ketua), Nurlisa Ginting (Sekertaris Umum), Dewi Juwita Purba (Sekretariat), Layari Sinukaban (Penasihat) dan pengurus lainnya yang diterima Ketua DPRD Sumut, Saleh Bangun, di Gedung DPRD Sumut, Selasa (25/10).

Pada kesempatan itu, Saleh Bangun menegaskan, DPRD Sumut sangat serius memberi dukungan demi kelancaran dan kesuksesan pelaksanaan PDT tahun ini. Seperti dukungan untuk anggaran yang nantinya akan disinergikan dengan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara. Saleh Bangun juga meminta kepada sejumlah wali kota/bupati sejumlah kabupaten/kota yang berada di kawasan Danau Toba dapat bersama-sama membantu pelaksanaan kegiatan tersebut.

Sementara itu, Jhon Hugo Silalahi melaporkan kepada Ketua DPRD Sumut terkait telah terbentuknya kepengurusan kepanitiaan PDT 2011. Selain itu juga persiapan yang telah dilakukan sekaligus teknis persiapan acara.

Jhon Hugo menambahkan maksud dan tujuan PDT 2011 dalam rangka mempromosikan potensi wisata Sumatera Utara dan mendukung pelestarian seni budaya daerah serta sebagai cerminan kondisi pariwisata Sumut yang kondusif, aman dan nyaman untuk dikunjungi wisatawan, baik lokal maupun internasional.

“Pesta Danau Toba ini digelar untuk menumbuhkembangkan potensi pariwisata Sumut sekaligus sebagai upaya melestarikan Danau Toba. Sehingga seluruh masyarakat dapat benar-benar mencintai pariwisata Danau Toba yang sudah tersohor,” katanya.

Selain itu, PDT 2011 ini diharapkan sebagai perekat bagi masyarakat yang majemuk dan beragam. Nurlisa Ginting menambahkan PDT merupakan aset bangsa yang harus dilestarikan, dikembangkan dan disosialisasikan. Kegiatan PDT juga sebagai ajang mempromosikan potensi Sumut ke masyarakat luas melalui berbagai kegiatan seperti  pagelaran seni budaya, parade budaya dan sebagainya.

Kegiatan yang akan digelar, antara lain seminar budaya, opera batak, tari massal, tari tunggal panaluan, tortor sawan, parade kapal hias. Untuk kategori festival/eksebisi meliputi festival gondang, tari daerah. Sedangkan untuk perlombaan, Tao Toba star, lomba suling.

Sedangkan untuk kegiatan festival eksibisi olahraga juga digelar yakni solu bolon, jet ski, rally wisata, paralayang, jelajah nusantara (komunitas sepeda). Begitu juga dengan perlombaan solu dakdanak pardua-dua (SD, SMP), solu marsada sada-mardua dua marjalekat, margala, marhonong, panjat tebing, marching band dan catur.

Panitia juga menggelar perlombaan Lake Toba in frame (lomba photography Danau Toba) layang-layang, kuliner khas Batak dan perlombaan esai jurnalistik. Untuk menyemarakkan PDT, panitia juga akan menghadirkan artis ibu kota, artis lokal dan band lokal.

Keselarasan Dalam pendidikan_opini

Antara pendidikan dengan lapangan kerja di negeri ini seperti tidak terjadi koneksi yang intensif. Di satu sisi, jumlah pengangguran masih saja menunjukkan angka yang fantastis, di sisi lain lapangan kerja masih saja kesulitan mendapatkan tenaga terdidik yang handal.

Kondisi ini mengingatkan kita atas ungkapan prihatin Dr Gunning seperti dikutip Langeveld (1955) tentang efektifitas pelaksanaan program pendidikan. “Praktek tanpa teori adalah untuk orang idiot dan gila, sedangkan teori praktek hanya untuk orang-orang jenius,” katanya.

Ini berarti bahwa sebaiknya pendidikan tidak dilakukan kecuali oleh orang-orang yang mampu bertanggung jawab secara rasional, sosial dan moral. Sebaliknya apabila pendidikan dalam praktek dipaksakan tanpa teori dan alasan yang memadai maka hasilnya adalah bahwa semua pendidik dan peserta didik akan merugi. Kita merugi karena tidak mampu bertanggungjawab atas esensi perbuatan masing-masing dan bersama.

Pendidikan jika dilihat sebagai gejala sosial dalam kehidupan mempunyai landasan individual, sosial dan kultural. Pada skala mikro pendidikan bagi individu dan kelompok kecil berlangsung dalam skala relatif terbatas seperti antara sesama sahabat, antara seorang guru dengan satu atau sekelompok kecil siswanya, serta dalam keluarga antara suami dan isteri, antara orang tua dan anak serta anak lainnya. Pendidikan dalam skala mikro diperlukan agar manusia sebagai individu berkembang semua potensinya dalam arti perangkat pembawaannya yang baik dengan lengkap.

Karena dalam perkembangannya, manusia menjadi individu dan pribadi unik yang bukan duplikat pribadi lain. Tidak ada manusia mempunyai kepribadian sama sekalipun keterampilannya hampir serupa. Dengan adanya individu dan kelompok berbeda akan mendorong perubahan masyarakat dengan kebudayaannya secara progresif. Pada tingkat dan skala mikro pendidikan merupakan gejala sosial yang mengandalkan interaksi manusia sebagai sesama (subjek) yang masing-masing bernilai setara.

Selanjutnya pada skala makro pendidikan berlangsung dalam ruang lingkup yang besar seperti dalam masyarakat antar desa, antar sekolah, antar kecamatan, antar kota, masyarakat antar suku dan masyarakat antar bangsa. Dalam skala makro masyarakat melaksanakan pendidikan bagi regenerasi sosial yaitu pelimpahan harta budaya dan pelestarian nilai-nilai luhur dari suatu generasi kepada generasi muda dalam kehidupan masyarakat.

Dengan pendidikan skala makro maka perubahan sosial dan kestabilan masyarakat berangsung baik dan bersama-sama. Pada skala ini pendidikan sebagai gejala sosial sering terwujud dalam bentuk komunikasi terutama komunikasi dua arah. Dilihat dari sisi makro, pendidikan meliputi kesamaan arah dalam pikiran dan perasaan yang berakhir dengan tercapainya kemandirian oleh peserta didik.

Kemudian apa yang mesti difahami adalah bahwa praktek pendidikan sebagai ilmu yang sekedar rangkaian fakta empiris dan eksperimental akan tidak lengkap dan tidak memadai. Pendidikan sebagai gejala sosial tentu sebatas sosialisasi dan itu sering beraspirasi daya serap kognitif di bawah 100 % (bahkan 60 %). Sedangkan pendidikan nilai-nilai akan menuntut siswa menyerap dan meresapi penghayatan 100 %.

Itulah perbedaan esensial antara pendidikan (yang menjalin aspek kognitif dengan aspek afektif) dan kegiatan mengajar yang paling-paling menjalin aspek kognitif dan psikomotor. Dalam praktek evaluasinya kegiatan pengajaran sering terbatas targetnya pada aspek kognitif. Itu sebabnya diperlukan perbedaan ruang lingkup dalam teori antara pengajaran dengan mengajar dan mendidik.

Memahami pendidikan
Untuk memahami kata ‘pendidikan’, ada beberapa angle yang bisa digunakan. Dalam Kamus Bahasa Indonesia, 1991:232, Pendidikan berasal dari kata didik’. Kata ini mendapat awalan kata ‘me’ sehingga menjadi ‘mendidik’ artinya memelihara dan memberi latihan. Dalam memelihara dan memberi latihan diperlukan adanya ajaran, tuntutan dan pimpinan mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran.

Uraian dalam UU No.20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional, Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Penterjemahan pendidikan ini seterusnya dalam bentuk kurikulum yang disusun berlandaskan teori-teori pendidikan yang relevan. Terkait ini ada empat teori pendidikan yang disampaikan Nana S. Sukmadinata (1997).

Pertama, pendidikan klasik. Teori ini berlandaskan filsafat klasik, seperti filsafat perenialisme, essensialisme, dan eksistensialisme. Teori ini memandang bahwa pendidikan berfungsi sebagai upaya memelihara, mengawetkan dan meneruskan warisan budaya. Teori ini lebih menekankan peranan isi pendidikan dari pada proses.

Isi pendidikan atau materi diambil dari khazanah ilmu pengetahuan yang ditemukan dan dikembangkan para ahli tempo dulu yang telah disusun secara logis dan sistematis. Dalam prakteknya, pendidik mempunyai peranan besar dan lebih dominan, sedangkan peserta didik memiliki peran yang pasif, sebagai penerima informasi dan tugas-tugas dari pendidik.

Kedua, pendidikan pribadi. Teori pendidikan ini bertolak dari asumsi bahwa sejak dilahirkan anak telah punya potensi. Maka selanjutnya tugas pendidikan mengembangkan potensi itu dengan bertolak dari kebutuhan dan minat peserta didik. Dalam teori ini, peserta didik menjadi pelaku utama pendidikan, sedangkan pendidik hanya menempati posisi kedua, yang lebih berperan sebagai pembimbing, pendorong, fasilitator dan pelayan peserta didik.

Teori pendidikan pribadi menjadi sumber bagi pengembangan model kurikulum humanis. yaitu suatu model kurikulum yang bertujuan memperluas kesadaran diri dan mengurangi kerenggangan dan keterasingan dari lingkungan dan proses aktualisasi diri. Kurikulum humanis merupakan reaksi atas pendidikan yang lebih menekankan pada aspek intelektual (kurikulum subjek akademis),

Ketiga, teknologi pendidikan. Ini adalah konsep tentang peranan pendidikan dalam menyampaikan informasi. Dalam teknologi pendidikan, lebih diutamakan adalah pembentukan dan penguasaan kompetensi atau kemampuan praktis, bukan pengawetan dan pemeliharaan budaya lama.

Dalam teori pendidikan ini, isi pendidikan dipilih oleh tim ahli bidang-bidang khusus, berupa data-data obyektif dan keterampilan-keterampilan yang yang mengarah kepada kemampuan vocational. Isi disusun dalam bentuk desain program atau desain pengajaran dan disampaikan dengan menggunakan bantuan media elektronika dan para peserta didik belajar secara individual.

Peserta didik berusaha untuk menguasai sejumlah besar bahan dan pola-pola kegiatan secara efisien tanpa refleksi. Keterampilan-keterampilan barunya segera digunakan dalam masyarakat. Guru berfungsi sebagai direktur belajar, lebih banyak tugas-tugas pengelolaan dari pada penyampaian dan pendalaman bahan.

Keempat, pendidikan interaksional. Ini suatu konsep pendidikan berlandaskan pemikiran manusia sebagai makhluk sosial yang senantiasa berinteraksi dan bekerjasama dengan manusia lainnya. Pendidikan sebagai salah satu bentuk kehidupan juga berintikan kerja sama dan interaksi. Dalam pendidikan interaksional menekankan interaksi dua pihak dari guru kepada peserta didik dan dari peserta didik kepada guru.

Lebih dari itu, dalam teori pendidikan ini, interaksi juga terjadi antara peserta didik dengan materi pembelajaran dan dengan lingkungan, antara pemikiran manusia dengan lingkungannya. Interaksi terjadi melalui berbagai bentuk dialog. Dalam pendidikan interaksional, belajar lebih sekedar mempelajari fakta-fakta.

Peserta didik mengadakan pemahaman eksperimental dari fakta-fakta tersebut, memberikan interpretasi yang bersifat menyeluruh serta memahaminya dalam konteks kehidupan. Filsafat yang melandasi pendidikan interaksional yaitu filsafat rekonstruksi sosial.

Penutup
Telaah lengkap atas tindakan manusia dalam fenomena pendidikan melampaui kawasan ilmiah dan memerlukan analisis yang mandiri atas data pedagogik (pendidikan anak) dan data andragogi (pendidikan orang dewasa). Adapun data itu mencakup fakta (das sein) dan nilai (das sollen) serta jalinan antara keduanya. Data faktual tidak berasal dari ilmu lain tetapi dari objek yang dihadapi (fenomena) yang ditelaah Ilmuwan itu (pedagogik dan andragogi) secara empiris.

Begitu pula data nilai (normatif) tidak berasal dari filsafat tertentu melainkan dari pengalaman atas manusia secara hakiki. Itu sebabnya pedagogi dan andragogi memerlukan jalinan antara telaah ilmiah dan telaah filsafah.

Selalu saja begitu. Dalam pendidikan ada dua kutub yang mesti selaras dan padu. Dalam bahasa agama, dia dikenal dengan habllumminannaas dan hablumminallah. Tanpa itu maka efektifitas pendidikan nasional akan selalu menemukan kendala.

Dunia KampusQ

(Istimewa)
MEDAN – Universitas Negeri Medan (Unimed) akan merekrut 250 dari 3.500 sarjana pendidikan untuk ditempatkan sebagai guru daerah tertinggal, terluar, dan terdepan (3T) di Indonesia.

Selain itu, para guru akan mendapatkan beasiswa program Pendidikan Profesi Guru (PPG). “Dari 3.500 itu,Unimed yang menjadi salah satu penyelenggara mendapat jatah 250 sarjana pendidikan,“ kata Pembantu Rektor I Unimed Khairil Ansari. Dalam program itu,Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nasional (Kemendiknas) juga menunjuk 12 lembaga pendidikan tenaga kependidikan (LPTK) lainnya dalam merekrut calon peserta. Setelah itu, para sarjana pendidik ditempatkan di wilayah terpencil yang lazim disebut 3T.

Daerah pelosok sasaran pengiriman sarjana pendidikan Unimed adalah Provinsi Aceh yakni,Kabupaten Simeuleu dan Aceh Barat. ”Untuk Simeuleu sebanyak 150 dan Aceh Barat sebanyak 100 tenaga pendidik,“ ujar Ansari. Selain daerah pelosok itu, Kepulauan Riau,Papua, Nusa Tenggara Timur, dan Sulawesi Utara juga akan menjadi sasaran pengiriman tenaga pendidik yang sudah lulus seleksi dan pembekalan. Selama mengajar di pelosok tersebut, tenaga pendidik menerima biaya hidup sebesar Rp2 juta per bulan selama setahun.

Selain itu, mereka juga memperoleh biaya transportasi keberangkatan dari lembaga pendidikan tenaga kependidikan (LPTK) penyelenggara ke daerah sasaran dan kepulangan dari daerah sasaran ke LPTK penyelenggara. ”Setelah kembali dari tempat bekerja,mereka mendapat kesempatan mengikuti PPG dan begitu lulus langsung menjadi guru profesional,” tegasnya. Namun, jika tenaga pendidik meninggalkan tugasnya sebelum waktunya,mereka akan diberi sanksi. Salah satunya, biaya yang telah diberikan kepadanya harus dikembalikan. Selain itu, yang bersangkutan juga terancam tidak akan mengikuti PPG.

Sementara itu,Ketua Pelaksana Perekrutan Guru, Lisyanto, menambahkan, pendaftaran guru 3T akan dibuka mulai tanggal 24 Oktober sampai 5 November 2011 dan selanjutnya diseleksi pada 7-8 November. Sebelum diberangkatkan, mereka mendapatkan berbagai pembekalan di Unimed. Para peserta yang diterima adalah sarjana pendidikan lulusan empat tahun terakhir yakni, 2008, 2009, 2010, dan 2011.

Selain itu, memiliki indeks prestasi kumulatif (IPK) minimal 2,75.Kemudian, para guru juga harus berbadan sehat yang dibuktikan dengan surat keterangan dokter,bebas narkotika yang dibuktikan oleh pejabat berwenang, dan berkelakuan baik dengan surat keterangan polisi. “Pendaftar juga harus belum menikah dan sanggup tidak menikah selama mengikuti program ini,memiliki motivasi dan semangat pengabdian tinggi, serta mampu beradaptasi,” katanya. Lebih jauh, Ansari mengatakan, program itu dilakukan untuk mengatasi permasalahan pendidikan yang terus menimpa daerah terpencil di antaranya, kekurangan guru dan tingginya angka putus sekolah.

Untuk peningkatan mutu pendidikan di wilayah tersebut, guru di 3T juga memiliki peran strategis dalam memperkokoh ketahanan nasional dan keutuhan NKRI. “Untuk itu, diperlukan percepatan pembangunan pendidikan di daerah 3T dengan memberdayakan sarjana pendidikan dalam rangka pembekalan calon pendidik profesional melalui program ini,”katanya. Sementara itu, Sekretaris Dewan Pendidikan Sumut Mahdi Ibrahim menilai, program tersebut sangat tepat dilakukan pemerintah. Sebab, pembangunan pendidikan di daerah terpencil dan terpelosok masih jauh dari standar.

“Selain akses gurunya tidak ada, fasilitas pendidikan juga tidak terpenuhi secara baik,” ujarnya. Dia mengharapkan pemerintah menyeleksi secara ketat para guru yang akan ditempatkan di daerah terpencil.Sebab, tidak mudah mencari guru yang loyal dan mau ditempatkan di daerah -daerah tersebut.

RPP B.Indonesia Kelas IV sem 2 _jehan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)


Satuan Pendidikan      : SD/MI
Mata Pelajaran           : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester           : IV/2
Alokasi Waktu             : 2 x 35 menit
Aspek Kemampuan     : Membaca


I.                    Standar Kompetensi
7.      Memahami teks melalui membaca intensif, membaca nyaring dan membaca pantun
II.                  Kompetensi Dasar
7.1  Menemukan kalimat utama pada tiap paragraph melalui membaca intensif
7.2  Membaca nyaring suat pengumuman dengan lafal dan intonasi yang tepat
7.3  Membaca pantun anak secara berbalas-balasan dengan lafal dan intonasi yang tepat
III.                Indikator
7.3.1        Melafalkan bait-bait pantun dengan benar
7.3.2        Membacakan pantun dengan intonasi yang sesuai
7.3.3        Membaca pantun secara berbalasan
IV.                Tujuan Pembelajaran
Setelah mendapatkan penjelasan dari guru, siswa diharapkan mampu :
@ Melafalkan bait-bait pantun dengan benar
@ Membacakan pantun dengan intonasi yang sesuai
@ Membaca pantun secara berbalasan
V.                  Materi Pembelajaran
@ Memahami perbedaan antara intonasi dan lafal
@ Mengenal jenis-jenis pantun
@ Membaca pantun sdengan lafal dan intonasi yang tepat
@ Berbalas pantun dengan lafal dan lintonasi yang tepat
VI.                Pengalaman belajar
@ Kegiatan Awal :
·         Salam pembuka
·         Guru melakukan management kelas, yaitu :
1)      Memeriksa/mengabsen siswa
2)      Memeriksa kebersihan dan kerapian kelas dan siswa
3)      Guru menanyakan kondisi siswa sebelum memulai pelajaran
4)      Berdo’a bersama
·         Mengadakan appersepsi
@ Kegiatan Inti :
·         Guru menjelaskan pengertian Lafal serta Intonasi
·         Guru menjelaskan perbedaan antara Lafal dan Intonasi
·         Guru menjelaskan jenis-jenis pantun
·         Guru meminta murid untuk memberikan satu contoh pantun berdasarkan jenisnya
·         Guru meminta murid untuk membacakan pantunnya di depan kelas
·         Guru mencontohkan pembacaan pantun dengan lafal dan intonasi yang tepat
·         Guru membagi siswa kedalam 2 kelompok yakni kelompok merak dan jingga
·         Guru meminta murid untuk membacakan pantun berbalas didepan kelas berdasarkan perwakilan kelompok masing-masing dengan intonasi dan lafal yang tepat
·         Guru memberikan potongan isi serta sampiran dan meminta murid untuk melengkapinya berdasarkan diskusi kelompok
·         Guru meminta siswa untuk membacakan hasil diskusi pantun mereka di depan kelas berdasarkan kelompok masing-masing
@ Kegiatan Akhir :
·         Guru membimbing siswa untuk membuat kesmpulan dari materi yang telah disampaikan
·         Guru memberikan tugas/pekerjaan rumah kepada siswa yaitu mencari contoh pantun nasehat minimal 10 pantun perkelompok
·         Salam penutup
VII.              Metode Pembelajaran
@ Ceramah
@ Tanya Jawab
@ Jigsaw
VIII.            Sumber Belajar
@ Standar Isi
@ Buku Bahasa Indonesia kelas IV SD “Inilah Bahasa Indonesiaku” Penerbit Platinum
@ Buku Bahasa Indonesia kelas IV SD “Saya Senang Berbahasa Indonesia” Penerbit Erlangga
@ Buku Bahasa Indonesia kelas IV SD “Bahasa Indonesia” Pnerbit Quadra
@ Hyperlink
IX.                Penilaian
@ Tertulis
@ Lisan
@ Tugas Kelompok
@ Portofolio