Kamis, 20 Oktober 2011

Berbagi


Zona Ikhlas
Ikhlas adalah frekuensi gelombang yang menular. Semakin banyak orang di sekeliling kita yang terampil menjaga hati dan sinkronisasi gelombang otaknya, semakin mudah kita masuk di irama hati yang berserah. Persatuan di dalam keluarga, di sekolah, di kantor, hingga tingkat pemerintahan hanya bisa terwujud dari irama gelombang otak dan hati yang harmonis penuh kepercayaan, ketenangan dan kasih sayang.
Menyerahkan urusan yang membebani kita kepada Yang Mahamemberi solusi berarti : mengembalikan masalah dunia yang fisikal dan rasional agar mencair kembali ke sumber kuantumnya yang penuh dengan kecerdasan spiritual. Arus baliknya adalah hadirnya solusi dari zona ikhlas di alam kuantum yang pada saatnya akan mewujud di alam nyata.
Quantum Ikhlas. Erbe Sentanu.
Semoga bermanfaat …
Supaya sering mendapat kemudahan dan keringanan dalam urusan kita, kita harus gemar memudahkan dan meringankan urusan orang lain (Erbe Sentanu)
Kalau kita bisa hidup mudah dengan membesarkan ikhlas, mengapa kita pilih hidup sulit dengan membesarkan nafsu? (Erbe Sentanu)
Kebaikan begitu banyak bertebaran di sekitar kita, dan ia hanya bisa dikenali oleh hati yang sengaja memper-hati-kannya (Erbe Sentanu)
Kita tidak lemah, sekali lagi kita tidak lemah. Kalau kita lemah maka sebenarnya yang lemah adalah hati kita. Jaga hatimu, jaga jiwamu, jaga rohmu. Selama hatimu kuat, selama jiwamu kuat, selama rohmu kuat, bangsa Indonesia tetap kuat (Bung Karno)
Adalah fakta ilmiah bahwa dunia berada di dalam otak kita. Semua benda yang tampak di luar sana sesungguhnya berada di dalam otak Anda. (Harun Yahya)
Mengubah kehidupan berarti menata kondisi otak, dari pikiran yang memaksa, ke hati yang menerima. Berpikir terlalu keras membuat kesulitan makin mengeras (Paul R. Scheele, MA)
Manusia menggunakan otak (mesin kesadaran) yang kecepatannya cuma 2000 bit per detik. Sementara informasi yang membanjiri otaknya mencapai 400.000.000.000 bit per detik. Jadi, saat kita meragukan keterangan ilmu pengetahuan modern, seberapa besarkah mesin kendaraan yang kita pakai untuk meragukannya? Bagaimana kita bisa begitu yakin akan sesuatu yang sangat sedikit kita pahami itu? (William Arntz, Betsy Chasse & Mark Vicente)
Gen kita seperti semesta itu sendiri, ia memuat kode dan informasi yang cukup untuk mencipta seisi dunia (Jean Houston, Ph.D)
Saya punya prinsip yang keras dan kuat. Yaitu selalu fleksibel setiap saat (Everett Dicksen)
Kehadirankau di dunia hanyalah bagaikan pengelana yang berjalan di bawah terik matahari, lalu berteduh di bawah pohon beberapa saat, dan segera meninggalkannya untuk melanjutkan perjalanan (Muhammad Saw)
Ketiadaan adalah pabrik di mana Tuhan menciptakan segala sesuatu (Jaladdin Rumi)
Sering-seringlah berbicara dengan masa depanmu (Nasehat Nenek)
Tibalah kau di tujuanmu sebelum engkau berangkat (Petuah Suku Bugis, Makassar)
Realitas alam semesta ini berdiri di atas prinsip keikhlasan. Dimana di dalamnya residu pun didaur ulang, sehingga mendatangkan manfaat (RMP Sosro Kartono)
Siapa mengenal dirinya, ia akan mengenal Tuhannya (Muhammad Saw)
Diri kita sendiri. Dialah yang telah kita tunggu kedatangannya (Barack Obama)
Ini bukanlah fantasi teoritis. Dalam eksperimen telah dibuktikan bahwa photon atau atom bisa berada di dua tempat sekaligus – hal itu setara dengan Anda berada di San Fransisco atau di Sydney pada saat yang sama (Marcus Chown)
AKU akan menyesuaikan diri-KU, sama dengan apa yang kau pikirkan tentang AKU (Hadits Qudsi)
Datang dari Tiada, kembali ke Tiada. Wit Saking Sunia, mewali ke Sunia (Falsafah Hidup Masyarakat Bali)
(bersambung)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar