Minggu, 30 Oktober 2011

Dunia KampusQ

(Istimewa)
MEDAN – Universitas Negeri Medan (Unimed) akan merekrut 250 dari 3.500 sarjana pendidikan untuk ditempatkan sebagai guru daerah tertinggal, terluar, dan terdepan (3T) di Indonesia.

Selain itu, para guru akan mendapatkan beasiswa program Pendidikan Profesi Guru (PPG). “Dari 3.500 itu,Unimed yang menjadi salah satu penyelenggara mendapat jatah 250 sarjana pendidikan,“ kata Pembantu Rektor I Unimed Khairil Ansari. Dalam program itu,Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nasional (Kemendiknas) juga menunjuk 12 lembaga pendidikan tenaga kependidikan (LPTK) lainnya dalam merekrut calon peserta. Setelah itu, para sarjana pendidik ditempatkan di wilayah terpencil yang lazim disebut 3T.

Daerah pelosok sasaran pengiriman sarjana pendidikan Unimed adalah Provinsi Aceh yakni,Kabupaten Simeuleu dan Aceh Barat. ”Untuk Simeuleu sebanyak 150 dan Aceh Barat sebanyak 100 tenaga pendidik,“ ujar Ansari. Selain daerah pelosok itu, Kepulauan Riau,Papua, Nusa Tenggara Timur, dan Sulawesi Utara juga akan menjadi sasaran pengiriman tenaga pendidik yang sudah lulus seleksi dan pembekalan. Selama mengajar di pelosok tersebut, tenaga pendidik menerima biaya hidup sebesar Rp2 juta per bulan selama setahun.

Selain itu, mereka juga memperoleh biaya transportasi keberangkatan dari lembaga pendidikan tenaga kependidikan (LPTK) penyelenggara ke daerah sasaran dan kepulangan dari daerah sasaran ke LPTK penyelenggara. ”Setelah kembali dari tempat bekerja,mereka mendapat kesempatan mengikuti PPG dan begitu lulus langsung menjadi guru profesional,” tegasnya. Namun, jika tenaga pendidik meninggalkan tugasnya sebelum waktunya,mereka akan diberi sanksi. Salah satunya, biaya yang telah diberikan kepadanya harus dikembalikan. Selain itu, yang bersangkutan juga terancam tidak akan mengikuti PPG.

Sementara itu,Ketua Pelaksana Perekrutan Guru, Lisyanto, menambahkan, pendaftaran guru 3T akan dibuka mulai tanggal 24 Oktober sampai 5 November 2011 dan selanjutnya diseleksi pada 7-8 November. Sebelum diberangkatkan, mereka mendapatkan berbagai pembekalan di Unimed. Para peserta yang diterima adalah sarjana pendidikan lulusan empat tahun terakhir yakni, 2008, 2009, 2010, dan 2011.

Selain itu, memiliki indeks prestasi kumulatif (IPK) minimal 2,75.Kemudian, para guru juga harus berbadan sehat yang dibuktikan dengan surat keterangan dokter,bebas narkotika yang dibuktikan oleh pejabat berwenang, dan berkelakuan baik dengan surat keterangan polisi. “Pendaftar juga harus belum menikah dan sanggup tidak menikah selama mengikuti program ini,memiliki motivasi dan semangat pengabdian tinggi, serta mampu beradaptasi,” katanya. Lebih jauh, Ansari mengatakan, program itu dilakukan untuk mengatasi permasalahan pendidikan yang terus menimpa daerah terpencil di antaranya, kekurangan guru dan tingginya angka putus sekolah.

Untuk peningkatan mutu pendidikan di wilayah tersebut, guru di 3T juga memiliki peran strategis dalam memperkokoh ketahanan nasional dan keutuhan NKRI. “Untuk itu, diperlukan percepatan pembangunan pendidikan di daerah 3T dengan memberdayakan sarjana pendidikan dalam rangka pembekalan calon pendidik profesional melalui program ini,”katanya. Sementara itu, Sekretaris Dewan Pendidikan Sumut Mahdi Ibrahim menilai, program tersebut sangat tepat dilakukan pemerintah. Sebab, pembangunan pendidikan di daerah terpencil dan terpelosok masih jauh dari standar.

“Selain akses gurunya tidak ada, fasilitas pendidikan juga tidak terpenuhi secara baik,” ujarnya. Dia mengharapkan pemerintah menyeleksi secara ketat para guru yang akan ditempatkan di daerah terpencil.Sebab, tidak mudah mencari guru yang loyal dan mau ditempatkan di daerah -daerah tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar