Bersama semua kenangan kemarin
Terbangun ku dalam dinginnya kerinduan
yang membuatku menggigil
Berusaha semaksimal mungkin menghangatkan kerinduan ini dengan aktivitas positif
Hati ini nggak pernah bisa berbohong akan yabg sesungguhnya
namun, aku sempat lelah untuk melihatmu diam
begitu besarkah salahku?
begitu nistakah aku?
Hingga aku tak mengerti apa maksud dan tujuanmu hingga hari ini
ku tegar dalam menjalani hari ini
begitu lega ketika ku berhasil meninggalkan angka 2014
begitu segar ku rasakan ketika langit menjadi indah dalam gemerlap malam
pertanda pergantian tahun terjadi
tapi sayangnya tetap saja ku belum bisa melupakan rasa itu
Aku begitu ingin kamu
Tegakah kau membiarkan hati ini terus berada di luaran seperti hari ini?
Hingga kapan?
Baiklah, terima kasih untuk pelajaran ini
Ku semakin tegar
ku sadari kesalahanku semua
mungkin ini memang pantas untukku
Dan kamu tak pantas untukku yang seperti ini
kamu bgitu hebat mungkin
Tapi ttap saja ku tak mampu menggantikanmu dengan siapapun
Mereka yang lain tak mampu mengambil hatiku
mencuri perhatianku
bahkan membuatku berpaling
yah, ntah apa yang ku tunggu,
Biarlah waktu yang menjawab
bersama tulusnya hati ini untukmu
sebuah senyuman kan mampu membuat hari-harimu terasa bahagia walaupun sejuta masalah menghampirimu.. :)
Rabu, 31 Desember 2014
Selasa, 09 Desember 2014
Sinar Kerinduan
Teriknya mentari tak
mampu membakar kerinduan ini ternyata
Sibuknya kegiatan dan
agenda tak mampu melupakan bayanganmu ternyata
Deadlinenya tugas ini
tak mampu menyibukkan fikiranku
Tetap saja sinar
kerinduan itu hadir
Bersama bayangan indahmu
Hembusan nafas yang
kian merelakan perasaan ini
Tetap saja ia
menjerit akan sinar kerinduan yang kian memancar
Hari ini
Di tempat in bersama
kesibukan ini
Sinar kerinduan itu
memancar
Dan kian menghantuiku
dalam angan dan bayangan
Indahnya senyumanmu
Indahnya katamu
Dan indahnya diammu
untuk hari ini
Aku mencintaimu
dengan tulus karena Allah
Kian Dekat dan Nyata
Nafas yang terhirup
malam ini adalah kerinduan
Pandangan yang
terlihat malam ini hanyalah tatapan matamu
Dalam fatamorgana
semu
Namun ku merasakan
sebuah kenyataan yang hadir malam ini
Begitu dekat dan
nyata
Jiwamu serasa ada
disini sayang,
Bagaimana mungkin
satu hari saja aku hidup tanpa bayanganmu
Aku sendiri bingung
dengan perasaan ini
Apapun bentuk
kemarahanku padamu,
Hati ini tetap saja
gax berubah sedikit pun
Serasa amarah itu
seperti angin lalu
Serasa kekecewaan itu
hanya coretan semu
Dan hanva tak berubah
sedikit pun
Sejak awal kau
titipkan hatimu hingga hari ini masih utuh
Rasa itu juga tak
berbaur sekalipun perkelahian kemarin,
Serasa hanva tak
berpengaruh pada apapun
Ia utuh,
Apakah ini ketulusan
itu?
Apaka ini sejati itu?
Apakah amarah, kecemburuan,
negatif thingking kemarin semuanya hanya nafsu?
Hanva begitu bersih
di hati ini
Hanva tak pernah
berbohong
Hari ini ku diajari
ketegaran oleh hanva
Hari ini ku diajari
ketulusan dan kemurnian itu
Sampai kapan va?
Aku sendiri tidak mengetahuinya
Yang ku tahu malam
hanva sellau hadir tanpa alasan apapun
Ia tiada pernah alpha
Ia semakin dekat dan
nyata dalam nafas ini..
Ku..merindukanmu
sayang
Tanpamu
Lantunan musik yang
kian mesra,
Tuturan indah kata
demi kata
Tersusun dalam
nada-nada yang begitu merdu di telinga
Hari ini tanpamu
Aku... ingin ini
segera berakhir
Dalam diam hatiku
menjerit ingin kabarmu, ingin ceritamu, ingin manjamu dan ingin usilmu
Dalam senyuman
airmata ku merindukanmu
Terlintas hari
kemarin bersamamu
Begitu cepat
kebersamaan itu berakhir
Hari ini kita....
Hanya diam memendam
semua tentang hari kemarin
Mereka diluar sana
kian berharap
Ya, harapan mereka
juga harapan kita kan?
Do’a dari mereka yang
selalu ku dapat ketika bertemu
Dan, aku hanya mampu
terdiam dan memberikan senyuman palsu
Menyembunyikan yang
sesungguhnya bahwa kita telah....
Serasa begitu
sebentar hari kemarin,
Namun, begitu
berkesan
Hadirmu di hari
kemarin memiliki ruang tersendiri hingga hari ini
Cerita kita di hari
kemarin takan mampu ku delete
Langganan:
Postingan (Atom)