Rabu, 31 Desember 2014

Mengawali 2015 yang Indah

Bersama semua kenangan kemarin
Terbangun ku dalam dinginnya kerinduan
yang membuatku menggigil
Berusaha semaksimal mungkin menghangatkan kerinduan ini dengan aktivitas positif

Hati ini nggak pernah bisa berbohong akan yabg sesungguhnya
namun, aku sempat lelah untuk melihatmu diam
begitu besarkah salahku?
begitu nistakah aku?
Hingga aku tak mengerti apa maksud dan tujuanmu hingga hari ini

ku tegar dalam menjalani hari ini
begitu lega ketika ku berhasil meninggalkan angka 2014
begitu segar ku rasakan ketika langit menjadi indah dalam gemerlap malam
pertanda pergantian tahun terjadi

tapi sayangnya tetap saja ku belum bisa  melupakan rasa itu
Aku begitu ingin kamu
Tegakah kau membiarkan hati ini terus berada di luaran seperti hari ini?
 Hingga kapan?

Baiklah, terima kasih untuk pelajaran ini
Ku semakin tegar
ku sadari kesalahanku semua

mungkin ini memang pantas untukku
Dan kamu tak pantas untukku yang seperti ini
kamu bgitu hebat mungkin

Tapi ttap saja ku tak mampu menggantikanmu dengan siapapun
Mereka yang lain tak mampu mengambil hatiku
mencuri perhatianku
bahkan membuatku berpaling

yah, ntah apa yang ku tunggu,
Biarlah waktu yang menjawab
bersama tulusnya hati ini untukmu

                                                                                 

Selasa, 09 Desember 2014

Sinar Kerinduan




Teriknya mentari tak mampu membakar kerinduan ini ternyata
Sibuknya kegiatan dan agenda tak mampu melupakan bayanganmu ternyata
Deadlinenya tugas ini tak mampu menyibukkan fikiranku
Tetap saja sinar kerinduan itu hadir
Bersama bayangan indahmu

Hembusan nafas yang kian merelakan perasaan ini
Tetap saja ia menjerit akan sinar kerinduan yang kian memancar
Hari ini
Di tempat in bersama kesibukan ini
Sinar kerinduan itu memancar
Dan kian menghantuiku dalam angan dan bayangan
Indahnya senyumanmu
Indahnya katamu
Dan indahnya diammu untuk hari ini
Aku mencintaimu dengan tulus karena Allah

Kian Dekat dan Nyata




Nafas yang terhirup malam ini adalah kerinduan
Pandangan yang terlihat malam ini hanyalah tatapan matamu
Dalam fatamorgana semu
Namun ku merasakan sebuah kenyataan yang hadir malam ini
Begitu dekat dan nyata

Jiwamu serasa ada disini sayang,
Bagaimana mungkin satu hari saja aku hidup tanpa bayanganmu
Aku sendiri bingung dengan perasaan ini

Apapun bentuk kemarahanku padamu,
Hati ini tetap saja gax berubah sedikit pun
Serasa amarah itu seperti angin lalu
Serasa kekecewaan itu hanya coretan semu
Dan hanva tak berubah sedikit pun
Sejak awal kau titipkan hatimu hingga hari ini masih utuh

Rasa itu juga tak berbaur sekalipun perkelahian kemarin,
Serasa hanva tak berpengaruh pada apapun
Ia utuh,
Apakah ini ketulusan itu?
Apaka ini sejati itu?

Apakah amarah, kecemburuan, negatif thingking kemarin semuanya hanya nafsu?
Hanva begitu bersih di hati ini
Hanva tak pernah berbohong
Hari ini ku diajari ketegaran oleh hanva
Hari ini ku diajari ketulusan dan kemurnian itu

Sampai kapan va?
Aku sendiri tidak mengetahuinya
Yang ku tahu malam hanva sellau hadir tanpa alasan apapun
Ia tiada pernah alpha
Ia semakin dekat dan nyata dalam nafas ini..
Ku..merindukanmu sayang

Tanpamu






Lantunan musik yang kian mesra,
Tuturan indah kata demi kata
Tersusun dalam nada-nada yang begitu merdu di telinga
Hari ini tanpamu

Aku... ingin ini segera berakhir
Dalam diam hatiku menjerit ingin kabarmu, ingin ceritamu, ingin manjamu dan ingin usilmu
Dalam senyuman airmata ku merindukanmu

Terlintas hari kemarin bersamamu
Begitu cepat kebersamaan itu berakhir
Hari ini kita....
Hanya diam memendam semua tentang hari kemarin

Mereka diluar sana kian berharap
Ya, harapan mereka juga harapan kita kan?
Do’a dari mereka yang selalu ku dapat ketika bertemu
Dan, aku hanya mampu terdiam dan memberikan senyuman palsu
Menyembunyikan yang sesungguhnya bahwa kita telah....

Serasa begitu sebentar hari kemarin,
Namun, begitu berkesan
Hadirmu di hari kemarin memiliki ruang tersendiri hingga hari ini
Cerita kita di hari kemarin takan mampu ku delete