Senin, 05 Januari 2015

Canda Tawa

Canda ini...tawa ini ...
sungguh menyimpan banyak rahasia
yang suatu hari kamu tak akan mampu mengungkap@ sampai kapan pun. Dan aku tak akan mengukir kembali hari ini dalam sebuah semenandung tulisan yang berbentuk artikel bahkan jurnal yang dengan runtun menjelaskan apa,emgapa, dimana dan kapan.

Diam

Kenapa harus diam? Apa yang menjadikan dasar sebagai solusi untuk kebaikan dalam situasi hari ini. ku rasa tidak demikian, bukan. Diam hanya mampu membekukan selaksa nafas yang telah beriring dalam satu jalan menuju harapan yang cerah.

a boy dikdas

kehadiranmu yang sebentar, sikap dinginmu terkadang mampu mencairkan hati yang haus akan sosok itu. Dia yang hari ini tiada komunikasi dan kabar. senyum dan santunmu kian memercikkan gairahku hari ini. seakan ada harapan ku untuk tetap bertahan di dunia ini.

Penyakit itu kembali hadir

I know this life not easy !!!!
Ketika penyakit itu kembali hadir serasa luntur semua semangat ini.
Namun, ku tetap harus mampu memotivasi diri ini sendiri.
Tiada yang bisa ku harapkan dan ku andalkan untuk mampu memotivasiku di hari ini. Hanya Tuhan yang menjadi tempat ku untuk mengadu dan berserah diri. Tiada selain-Nya. Sungguh ku ingin sehat seutuhnya. Sungguh ku ingin bermanfaat bagi orang lain terutama keluargaku. Dan sungguh ku ingin menjadi orang sukses di dunia dan akhirat :-)

Sabtu, 03 Januari 2015

Dan Hanya

Rangkul aku dalam kerinduan yang mendalam ini Tuhan.
Terbangun di tengah malam,
kenapa ku harus kembali merindukannya?
Hening malam ini kian mengajakku merindu

Basahnya heningnya sang malam
menjeritkan satu kalimat rindu itu
bahkan semakin dalam yang ku rasakan malam ini
begitu romantis jeritan hati
yang tak mampu tersampaikan hanya dalam ukiran catatan
yang kian tersembunyi ntah sampai kapan

ku cacat dalam pengharapan yang kian kosong
tiada berarah dalam semu
tiadak bergemerisik dalam tanya
dan hanya,

kini malam mulai beranjak untuk meninggalkanku
tetap saja ku masih dalam balutan itu

Racun yang Tertanam

Life is choice.
Pilihan yang sudah kita pilih untuk menjalani hidup ini menuju sukses yang telabkita defenisikan tentunya bukanlah sebuah jalan yang lurus. JLan tol yang begitu mulus saja ttp memiliki kelokan. Bahkan semakin indah jalan tol yang kitalalui maka kelokan yang kian tajam melengkapi perjalanan kita di tol itu.
Pendakian menuju puncak tertinggi mahameru sekalipun memiliki rute perjalanan yang luarbiasa penuh tantangan. Tiada puncak keindahan yang ada di depan mata kita.
Menuju puncak haruslah melewati beberapa jalan terjal.
Hanya motivasi dari diri sendirilab yang mampu membawa kita pada puncak tersebut. Motivasi dari orang lain hanya sekedar bumbu penyedap dalam sebuah makanan.
untuk itu tetaplBsemangat, menatap masa depan yang lebih baik :-)

#
Terimakasih untukmu pria yang telah menyia2kan hatiku, kepercayaanku, sayang dan cintaku. semoga penyesalanmu datang tidak terlambat. Aku hanya wanita biasa. Hatiku tidak begitu kuat. Sungguh aku kian terluka dengan hari-hari ini. Kau pergi setengah-setengah dengan membuatku kian dan semakin terluka. Tapi ku pantas berterima kasih padamu. Kamu pria yang berhasil menyakitiku bahkan membunuh semangatku. Seluruh semangatku telah kau racuni secara perlahan dengan semua sikapmu hari ini.

Dan kini ku mencoba bertahan bersama racun yang telah terbenam jauh di dalam kedalaman hati yang begitu tulus ini.

Makasi Va..

Merpati kita

Langit yang romantis berhiaskan awan nan kelabu
sepasang merpati kian melambaikan senyuman
Menatap dengan pasti dari kejauhan
saling bergurau di atas lapisan awan yang begitu indah

kepakan sayap kian terlihat dengan jelas
saling mengejar turut dalam keromantisan yang tak kalah
Indah,
seindah janji-janji yang terlontar kemarin
Di sore seperti ini

Itu...
merpati kita kemarin
Merpati yang menemani sore kita

walaupun semakin tinggi kepakan sayap
semakin tinggi terbang
namun mereka tetap saling mengejar bukan malah meninggalkan

keromantisan mereka mengajak pandanganku sore ini untuk fokus
fokus pada gurauan yang mereka lakukan di atas sana

Tak sekali pun ku lihat mereka berpisah
kian tinggi kian bersama

Puing-puing Metamorfosis Bangunan Cinta

Ternyata tantangan hari ini tak semudah teori yang ku baca dari seorang penulis yang kian mebuliskan untaian demi untaian yang kian menghanyutkanku untuk menjadi kuat. Hari initeori itu hanyalah sebatas bumbu penyedap. Ia hanya memiliki peranan sedikit. Jati diriQu yang sesungguhnyalah yang berperan hingga menjadi titik tumpu.

Aku menyadari penyakitku ini hanya butuh satu obat yakni diriku sendiri. Tuhan telah memberiku banyak kesempatan hidup selama ini hingga hari ini. untuk itu aku putuskN untuk tidak banyak berharap darimu, apalagi menanti kehadiranmu bahkan kembalinya hanva. Ku tegar. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Luka-luka ini akan menghiasi perjalan hidupku. Terimakasih untuk luka-luka yang menyayat ini.

Aku yakin kehidupanku akan jauh lebih baik bersama luka ini. Tentunya luka ini tidak akan pernah hilang, sekalipun ku terkapar dalam lautan kerinduan yang hanya fatamorgana ntah sampai kapan.

ku tak ingin mendengar kata menyesal dr suaramu. karena kata menyesal itu hanya akan sia-sia belaka di hari esok. Kamu tidak akan temukan ku lagi.

Hanya ketulusan hati dan perjuangan cinta yang sejati dan tuluz yang akan membangunkanku dari tidur panjang ini.

#2015

Kamis, 01 Januari 2015

Malam ketika itu





Ia sepi dalam ketegaran
Ia berjuang melawan rasa yang ada
Ia buntu dalam ingatan untuk hanya bayanganmu yang hadir
Ia terlalu bodooh untuk mengikhlaskanmu

Malam ketika itu, ia rasakan heningnya
Ia nikmati redupnya sang lampu di jalanan
Ia dengar sepinya malam ketika itu
Hanya jeritan hati akan kerinduan yang tak pernah lekang hingga detik ini

Ucapanmu di malam ketika itu tak mampu menguras kebencian
Hingga ia benar-benar selesai

Sang hujan kian membasahi malam ketika itu
Dalam diam ia kian basahi hati yang mulai kering dari sapaanmu
Aneh dan benar-benar aneh hingga serasa alam ikut berperan di malam ketika itu

Bunga tidur kerinduan





Kian indah dalam fatamorgana ketika sang malam telah hadir bersama segenap kesepiannya
Bintang yang kian bersembunyi dibalik awan gelap sang malam
Seolah tak ingin melihat kesedihanku malam ini
Mereka bersembunyi kian tak mau menemani malamku lagi

Sang fatamorgani yang kian mengukir tanpa alpa dalam malam
Tiada pernah alpa dalam tidurku
Bunga tidur yang kian menyemai kerinduan untukmu
Bersama bunga tidur kerinduan kamu selalu hadir dalam fatamorgana

Kuatnya rasa ini seolah tak mampu terdefenisi dalam sebuah mimpi
Fatamorganamu kian hadir
Tanpa ku sadari seolah kamu memang selalu ada
Dalam diammu yang seolah menyudahi semuanya

Namun, fatamorgana terus dan terus menghantuiku
Dalam bunga tidur kerinduan

Terbangun seolah semua sirna dan hanya bunga tidur dalam kerinduan pada malam-malam ku
Sampai kapan,
Ntah sampai kapan hanya dalam bunga tidur


                                                                                                                                             

Dalam Diam





Berkata namun tak bersuara,
Menjerit namun tak terdengar
Marah namun tak terlampiaaskan dan
Cemburu yang tertimpa

Dalam diam ku selalu hadir
Dalam diam ku selalu berdoa
Dalam diam kealpaan jarang hadir
Namun dalam diam, doa selalu untukmu

Begitu banyak kecemburuan yang kian tertorehkan dalam sosmedmu
Hingga dalam diam ku tak mau melihat itu lagi
Hanya tumpukkan kecemburuan dan sakit hati yang kian tercipta
Dalam diam ku tak mau mengotori hatiku
Dalam diam ku tak mau menambah amarahku
Namun dalam diam ku ingin selalu mencintaimu

Dalam diam ada kata yang kurindukan
Dalam diam ada suara yang selalu ku nantikan
Dalam diam berharap sang dokter cintaku hadir menemani dalam fatamorgana mimpi