Rabu, 11 Mei 2016

Manjanya hujan dalam keromantisan

tiada yang miliki kekuatan termanis kekuatan-Nya. Ia sang maha pemberi surprise. tiada yang mampu menandingi sekalipun the best surprisr sekalipun. ya, karena yakin hanya Ia maha segalanya.
**
Rintik hujan menemani perjalanan dalam peluk-Nya. menikmati sentuhan hujan yang begitu manja dalam keromantisan. menelusuri bait-bait setiap tetes hujan dalam penuh senyuman adalah keromantisan terindah. Ketika bersyukur senantiasa nikmat perjalanan yang ditakdirkan-Nya. ah, semakin mencintai dengan semua takdir indah-Mu. kian mensyukuri semua cerita hari ini. izinkan ku terus semakin jatuh cinta dan kian mencintai-Mu. Hanya Kamu ya Rabb,
**

Senin, 09 Mei 2016

dinding tembok kamar

dinding tembok kamar ternyata tak membuatku lebih sehat bukan. dinding tembok kamar juga lantas tak menyiapkan amanahku bukan. aku hancur berada diantara dinding-dinding itu. aku lebih merasa bernafas ada disini. disini bersama sang alam. aku bukan kamu. aku juga bukan kalian. kau adalah aku dengan semua kekuranganku. aku adalah aku yang hanya menganggap diriku yang paling mengenalku. aku adalah kegoisanku dengan sejuta mimpi yang ingin kuraih sekalipun dalam dekapan rangkak bebiru. aku bukanlah gadis jalanan yang cengeng. sekalipun aku ada di jalanan dnegan hiruk pikuk yang kotor bahkan gelap. aku titip sebuah karya untuk senyuman kalian, walaupun ku sendiri tak mampu mengukir senyuman yang sesungguhnya pada diriku sendiri. bukan tentang kelemahan namun inilah diriku. bagaikan lilin yang akan bahagia dengan mampu menyinari kalian. kebahagiaanku adalah bersama orang-orang yang menyayangiku. lantas, ketika ku berada dalam kebahagiaan itu dengan mudahnya kalian pergi, kalian pergi tanpa mengindahkan diriku yang terkapar dalam gelombang hitam yang nyaris ntah mau menuju arah mana. aku sepi dalam himpitan tembok-tembok kegelapan. ingin menjerit, namun bodoh. tidak akan ada yang mendengarku.

memori hitam

ah, terkadang kita terlalu egois untuk bercerita di dalam ruang yang hanya ada kita. kita terlalu egois untuk merasa kuat menelan pahitnya kopi hitam yang kita anggap tak enak. namun, terkadang semua itu adalah kebodohan semata. kita tertutup oleh dunia yang hanya penuh dengan keegoisan semata. kita tutup pintu diri kita dari cinta dan kasih sayang orang-orang yang ada di sekeliling. bukan tentang seberapa hebat kita menelan pahitnya kopi hitam. tapi, alangkah salahkah mereka yang hanya ingin memlukmu dari dinginnya sang malam di kota itu. ah, ntahlah. mungkin semua ini akan berakhir dengan indah. karena hidup ini cuma sementara bukan.