Minggu, 17 Juli 2016

The First Day in the school



Menciptakan Kesan Pertama di Sekolah
Apakah kamu seorang guru?
Yes,
Let’s break !
Guru adalah sosok cendikiawan yang sangat diagungkan oleh sekelompok usia yang disebut dengan siswa di Negeri kita Indonesia ini. The first day, yes. Hari ini adalah hari pertama bagi siswa-siswa baru untuk memasuki sekolah pada umumnya di Indonesia. Apakah yang diharapkan oleh siswa baru yang begitu antusias di sekolah? Lantas, apakah yang sudah dipersiapkan oleh para guru dalam menyambut antusiasme siswa-siswa pada hari pertama sekolah?
Dalam hal ini, kita sebagai guru yang berkecimpung di dunia pendidikan harus mampu menciptakan kesan pertama yang mempesona untuk siswa-siswa baru kita. Indonesia merupakan negara yang tidak terlepas dari budaya Timurnya hingga hari ini. Budaya sendiri merupakan aspek yang begitu erat dalam proses pendidikan. Pengalaman yang diberikan oleh seorang guru dalam menunjang terjadinya proses pembelajaran di sekolah diharapkan mampu dibangun dari budaya lingkungan setempat siswa. Beberapa penelitian yang telah dilakukan, menyatakan bahwa lingkungan budaya setempat siswa sangat berpengaruh pada pola fikir siswa dalam menunjang terjadinya proses pembelajaran.
Dalam teori perkembangan Piaget menyebutkan bahwa untuk memulai pembelajaran yang berkualitas haruslah dimulai dari lingkungan budaya terdekat siswa agar pembelajaran yang dihasilkan mampu berkualitas. Pembelajaran berkualitas merupakan pembelajaran yang mampu memberikan kesan bagi si pembelajar. Kesan inilah yang diharapkan mampu menjadi umpan balik yang didapat siswa setelah adanya proses pembelajaran. Adanya kesan ini diharapkan mampu mengubah tingkah laku yang ada pada siswa sebelum mengalami proses pembelajaran. Kesan yang diperoleh dapat berupa ilmu pengetahuan baru, pengalaman baru, informasi baru atau lainnya yang tidak hanya bertahan dalam ingatan sementara melainkan secara permanen. Sehingga mampu bermanfaat bagi lingkungan budaya terdekat siswa di masa ini dan masa yang akan datang dalam menjalani kehidupannya sehari-hari.
Menciptakan kesan pada pertemuan pertama merupakan the secret of key. Yes, kunci rahasia dalam mengambil hati para siswa kita. Agar pembelajaran berkualitas, maka kita harus mampu mempersiapkan jiwa para pembelajar kita terlebih dahulu. Dalam mempersiapkan jiwa-jiwa pembelajar tentunya tidak mudah, yes. Marilah mulai dari jiwa kita sebagai guru. Sudahkah jiwa kita siap sebagai pendidik? Setelah itu barulah kita mampu masuk ke dalam jiwa siswa-siswa kita. Sebagai pendidik kita harus menyadari bahwa mengajar bukanlah profesi melainkan panggilan hati. Sedangkan siswa sebagai pembelajar bukanlah gelas kosong yang akan kita isi. Melainkan gelas yang telah berisi. Setiap anak memiliki isi yang berbeda-beda. Dari manakah isi tersebut? Yes, isi tersebut berasal dari lingkungan terdekatnya.
Ingat, pendidikan pertama bukanlah di PAUD, SD atau SMP melainkan dari lingkungan terdekatnya. Lingkungan terdekat siswa yang utama adalah keluarga. Yes, keluarga merupakan pendidikan pertama dan utama bagi siswa kita. Berasal dari lingkungan keluargaah isi dari gelas-gelas tersebut.
Pembelajaran yang kita berikan di sekolah bukan hal pertama bagi siswa. Karena sebelum memesuki jenjang sekolah setiap anak telah mengalami pembelajaran yang beragam dari lingkungan terdekatnya. Dan setiap anak tentu mengalami pembelajaran yang berbeda-beda sesuai dengan lingkungan terdekatnya. Lantas, bagaimana kita sebagai guru dalam menghadapi hal ini? Bagaimana agar kita mampu menciptakan kesan pertama kepada siswa yang berasal dari lingkungan keluarga yang berbeda? Yes, disinilah tugas kita untuk menyeimbangkan pengalaman belajar yang telah dimiliki oleh siswa.
Setelah kita mampu menyiapkan jiwa kita sebagai guru, lanjut kita persiapkan jiwa siswa-siswa kita. Setiap jiwa manusia sejak lahir hingga dewasa membutuhkan dukungan yang positif untuk menjawab quesion mark yang ada di benaknya. Sebagai guru yang merupakan sosok cendikiawan yang diagungkan oleh siswa sudah selayaknya kita memberikan dukungan positif kepada siswa-siswa kita. Dukungan positif inilah yang sangat diharapkan oleh para siswa-siswa kita pada hari pertama sekolah. Balaslah antusias tinggi untuk berangkat ke sekolah di hari pertama oleh siswa kita dengan dukungan positif. Sambut hari pertama siswa kita dengan hati, bukan dengan tumpukan tugas mapun materi pembelajaran yang ada di buku bahan ajar. Remember, this’s first day guys.
Mengawali hari pertama dengan ungkapan motivasi dan nasehat penuh cinta dan santun tentu akan menjadi kesan terindah siswa di hari pertama sekolahnya. Yes, berikan dukungan positif kepada siswa-siswa kita bahwa belajar itu penting. Karena hanya belajar dengan giat yang akan mampu menyelamatkan kita dari kebodohan. Pada dasarnya tidak ada anak yang bodoh, hanya ada anak yang malas. Tugas kita sebagai gurulah untuk memberikan dukungan positif yang tiada jemu untuk siswa-siswa kita agar tidak terjerumus dalam kemalasan. Nasib Indonesia esok, bukan di tangan kita hari ini. Melainkan ada pada generasi penerus yakni siswa-siswa yang kita ajar hari ini.
Setelah membalas antusiasme siswa dengan dukungan positif, lanjut masuki jiwa siswa-siswa kita, guys. Bagaimana caranya? Yes, mulailah dengan mengenali siswa kita. mengenali siswa kita tidak hanya harus hafal nama. Kita sebagai guru harus mampu mengetahui lingkungan terdekatnya. Siapa orangtuannya, latar belakang pendidikan orang tuanya, lingkungan tempat tinggalnya, kelebihan dan kekurangan sang anak, sifat bawaan sang anak dan lain sebagainya. Melalui point-point inilah selanjutnya kita mampu menyeimbangkan tugas kita sebagai guru.
Setelah mengetahui jiwa masing-masing siswa kita di minggu pertama ini, barulah selanjutnya kita mampu merekayasa proses pembelajaran yang sesuai dengan jiwa siswa-siswa kita. ingat, bahwa pembelajaran berkualitas adalah pembelajaran yang dimulai dari lingkungan terdekat siswa. Guru harus mampu mengaitkan lingkungan budaya sehari-hari siswa dalam proses pembelajaran. Agar siswa mampu mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari dan menghasilkan kebermanfaatan.

See u next session!