Senin, 09 Mei 2016

dinding tembok kamar

dinding tembok kamar ternyata tak membuatku lebih sehat bukan. dinding tembok kamar juga lantas tak menyiapkan amanahku bukan. aku hancur berada diantara dinding-dinding itu. aku lebih merasa bernafas ada disini. disini bersama sang alam. aku bukan kamu. aku juga bukan kalian. kau adalah aku dengan semua kekuranganku. aku adalah aku yang hanya menganggap diriku yang paling mengenalku. aku adalah kegoisanku dengan sejuta mimpi yang ingin kuraih sekalipun dalam dekapan rangkak bebiru. aku bukanlah gadis jalanan yang cengeng. sekalipun aku ada di jalanan dnegan hiruk pikuk yang kotor bahkan gelap. aku titip sebuah karya untuk senyuman kalian, walaupun ku sendiri tak mampu mengukir senyuman yang sesungguhnya pada diriku sendiri. bukan tentang kelemahan namun inilah diriku. bagaikan lilin yang akan bahagia dengan mampu menyinari kalian. kebahagiaanku adalah bersama orang-orang yang menyayangiku. lantas, ketika ku berada dalam kebahagiaan itu dengan mudahnya kalian pergi, kalian pergi tanpa mengindahkan diriku yang terkapar dalam gelombang hitam yang nyaris ntah mau menuju arah mana. aku sepi dalam himpitan tembok-tembok kegelapan. ingin menjerit, namun bodoh. tidak akan ada yang mendengarku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar