PROGRAM
KREATIVITAS MAHASISWA
“ONE DAY WITH FAMILY” UNTUK MEMINIMALISIR
TINGKAT PERCERAIAN DALAM SEBUAH KELUARGA MELALUI PEMBAHARUAN KASIH SAYANG
BIDANG KEGIATAN :
PKM-GT
DIUSULKAN OLEH :
RIZKI NURJEHAN (1102111006) angkatan 2010 (sebagai ketua)
YUDHA PERDANA (1112171010) angkatan 2011 (sebagai anggota)
ADRINA (1122113007) angkatan 2012 (sebagai anggota)
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2013
Lembar Pengesahan
1.
Judul
Kegiatan : “One Day With
Family” Untuk Meminimalisir Tingkat
Perceraian Dalam
Sebuah Keluarga Melalui Pembaharuan
Kasih Sayang
2.
Bidang
Kegiatan : ( ) PKM-AI (
√ ) PKM-GT
3.
Ketua
Pelaksana Kegiatan
a.
Nama
Lengkap :
Rizki Nurjehan
b.
NIM :
1102111006
c.
Jurusan :
PGSD
d.
Universitas/Institut/Politeknik : Unimed
e.
Alamat
Rumah dan No Tel/HP : Jl.
Pendidikan No.44A Kel. Indera Kasih Kec.
Medan Tembung, Medan
f.
Alamat
email :
rnurjehan@yahoo.co.id
4.
Anggota
Pelaksana Kegiatan/Penulis : 2 orang
5.
Dosen
Pendamping
a.
Nama Lengkap
dan Gelar : Dr.Irsan,
M.Pd, M.Si
b.
NIDN :
0023036109
c.
Alamat Rumah
dan No Tel/HP : Jl. Dewantara
No. 9 L.Dendang, 20271/
085211773525
Medan,
05 Maret 2013
Menyetujui
Wakil Pembantu Dekan atau Ketua
Pelaksana Kegiatan
Ketua Jurusan/Departemen Program
Studi
Pembimbing
Unit Kegiatan Mahasiswa
(Drs. Nasrun, MS) (Rizki
Nurjehan)
NIP.195807091985011001 NIM.
1102111006
Pembantu
atau Wakil Bidang Dosen
Pendamping
Kemahasiswaan/Direktur
Politeknik/
Ketua
Sekolah Tinggi
(Prof. Dr. Biner Ambarita, M.Pd) (Dr.Irsan,
M.Pd, M.Si)
NIP. 195705151984031004 NIDN.
0023036109
KATA PENGANTAR
Kekuatan
dari kasih sayang sangat menentukan sebuah hubungan. Kasih sayang merupakan
anugerah terindah dari Tuhan yang diberikan kepada kita semua. Tujuannya untuk menciptakan
kehidupan damai di dunia agar selalu diliputi dengan ketentraman. Karya ini memperlihatkan
seberapa besar pengaruh pembaharuan kasih sayang dalam sebuah keluarga. Sebuah
keluarga membutuhkan pembaharuan kasih sayang demi keharmonisan dan keutuhan
keluarganya.
Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima
kasih banyak kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian karya
tulis ini yaitu:
1.
Allah
SWT yang memberikan kesehatan serta kesempatan untuk membuat karya tulis ini.
2.
Orangtua
yang selalu
mendo’akan serta sangat membantu
pemberian motivasi dalam proses penulisan yang cukup banyak menyita waktu.
3.
Bapak
dosen
pembimbing yang selalu berbagi pengalaman dalam membimbing kami
4.
Teman-teman
lain
yang telah memberi motivasi bagi penulisan karya tulis
ini.
Karya ini
diharapkan dapat memberikan masukan informasi serta menjadi
solusi yang bermanfaat bagi kita
terutama masyarakat pada
umumnya.
Medan,
05 Maret 2013
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
judul ……………………………………………………………………. 1
Halaman
pengesahan ……………………………………………………………... 2
Kata
pengantar ……………………………………………………………………. 3
Daftar
isi ………………………………………………………………………….. 4
Ringkasan
………………………………………………………………………… 5
PENDAHULUAN
………………………………………………………………... 5
Latar
belakang ……………………………………………………………………. 5
Tujuan
……………………………………………………………………………. 6
Manfaat
…………………………………………………………………………... 6
GAGASAN
………………………………………………………………………. 6
Defenisi
Keluarga dan Perceraian…………………………………………………. 6
Penyebab
dan Akibat perceraian …………………………………….........……… 8
Solusi
yang Pernah Ditawarkan …………………………………………………. 9
Gagasan
Baru yang Ditawarkan …………………………………………………. 9
KESIMPULAN
…………………………………………………………………... 8
Inti
gagasan ………………………………………………………………………. 8
Teknik
implementasi gagasan ……………………………………………………. 8
Prediksi
keberhasilan …………………………………………………………….. 9
DAFTAR
PUSTAKA ……………………………………………………………. 10
DAFTAR
RIWAYAT HIDUP …………………………………………………… 11
RINGKASAN
Indonesia
merupakan salah satu Negara dengan tingkat perceraian yang cukup tinggi.
Menurut data tahun 2010 dari Dirjen Bimas Islam Kementerian Agama RI, yaitu
dari 2 juta orang yang menikah di setiap tahun se-Indonesia, maka ada 285.184
perkara yang berakhir dengan perceraian per tahun. Adapun faktor utamanya
adalah ketidakharmonisan. Ketidakharmonisan hubungan sebuah keluarga harus
berakhir dengan perceraian. Perpisahan antara tiap-tiap individu dalam sebuah
keluarga. Anak menjadi terpisah dari ayah bahkan ibu juga sanak saudara. Hal
ini mengakibatkan gangguan psikologis pada kejiwaan sang anak. Tidak ada rasa
aman dari keluarga. Yang akhirnya kehidupan sang anak akan berdampak sangat
rentan untuk mengarah ke hal negatif. Tekanan bathin yang ia alami mampu
membawa sang anak ke dunia yang salah, seperti narkoba, pergaulan bebas hingga
masuk dalam komplotan penjahat.
Karya
tulis ini bertujuan untuk memberikan solusi bagi seluruh pasangan keluarga baik
yang sudah mulai jenuh atau renggang pada ikatan keluarganya maupun belum. Solusi
tersebut diuraikan berdasarkan dampak negatif bagi sang anak. Sang anak yang
menjadi korban dalam keegoisan orang tua. Sudah sewajibnya kita sebagai orang
tua menyelamatkan masa depan anak bukan malah menyengsarakan sang anak.
Berdasarkan
analisis, diketahui bahwa penyebab utama dari kegagalan sebuah rumah tangga
adalah komunikasi. Rentannya komunikasi yang terjadi mengakibatkan miss
communication dalam hubungan keharmonisan rumah tangga. Kesibukan sang ayah
atau ibu pada aktivitasnya mengakibatkan tersitanya waktu untuk bersama
keluarga. Bahkan waktu untuk ngobrol bareng bersama keluarga sudah tak ada
lagi. Maka dari itu untuk membangun keharmonisan keluarga dengan komunikasi
yang baik perlu dilakukan penghijauan cinta dan kasih sayang dalam keluarga
melalui “One Day With Family”.
Menyisihkan
waktu satu hari dalam sebulan tidaklah sulit jika kita memang ingin
menyelamatkan keluarga kita. Lyubomirsky, Sheldon, dan Schkade dalam jurnal Review of
General Psychology. Faktor genetik menyumbang 50% dalam kebahagiaan kita. 10%
disumbangkan oleh keadaan di sekitar kita. Sedangkan 40% sisanya ditentukan
oleh diri kita sendiri. Satu hari yang kita sisihkan untuk keluarga pasti bisa
karena semuanya tergantung pada diri kita sendiri.
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Angka
perceraian pasangan di Indonesia terus meningkat drastis. Badan urusan
pengadilan agama (Badilag) Mahkamah Agung (MA) mencatat selama priode 2005
hingga 2010 terjadi peningkatan perceraian hingga 70%. Pada tahun 2010, terjadi
285.184 perceraian di seluruh Indonesia. Hingga data terakhir di tahun 2012 juga
terus mengalamai peningkatan yang tajam. Penyebab pisahnya pasangan tersebut jika
diurutkan paling besar akibat dari faktor ketidakharmonisan.
Menurut
data dari BKKBN ternyata angka perceraian di Indonesia saat ini telah mencapai
rekor tertinggi se-Asia Pasifik, diungkapkan bahwa perceraian di Indonesia
pertahun telah mencapai lebih darii 20.000 kasus. Menurut Indra Noveldy,
seorang Relationship Coach, menyatakan ternyata salah satu penyebab utama
tingginya angka perceraian adalah karena ketidakharmonisan antar pasangan,
banyak anggapan bahwa cinta dan romantisme dengan pasangan biasanya hanya ada
pada awal-awal perkawinan. Padahal baik ibu maupun ayah tidak boleh berhenti
untuk mengambil inisiatif untuk mengembalikan dan merawat romantisme tersebut.
Penulis
yakin dan percaya One Day With Family ini adalah cara terampuh dalam
menciptakan keharmonisan sebuah keluarga. Dengan adanya sebuah hari bersama
keluarga pada setiap akhir bulan maka akan menumbuhkan keharmonisan yang baru
pada setiap awal bulan serta pastinya akan melanggengkan hubungan sebuah ikatan
dalam percintaan dan kasih sayang.
Anak
adalah cikal bakal penerus bangsa ini. Jika tingkat perceraian ini tidak segera
diminimalisir dan permasalahannya tidak segera diatasi maka akan berdampak pada
masa depan bangsa kedepannya. Kualitas sebuah bangsa sangat bergantung pada
kualitas keluarga sebagai unit sosial terkecil masyarakat.
Tujuan
Karya tulis ini bertujuan untuk menggali
penyebab perceraian dan memberikan solusi bagi pasangan yang mengalami kejenuhan
dalam sebuah rumah tangga serta menurunkan tingkat perceraian di Indonesia.
Manfaat
Manfaat karya tulis ini adalah
menjawab penyebab perceraian, memberikan solusi atas permasalahan perceraian,
dan memperkaya khasanah pengetahuan umumnya.
GAGASAN
Perceraian Bagi Anak
Perceraian bagi anak adalah “tanda kematian”
keutuhan keluarganya, rasanya separuh “diri” anak telah hilang, hidup tak akan
sama lagi setelah orang tua mereka bercerai dan mereka harus menerima kesedihan
dan perasaan kehilangan yang mendalam. Contohnya, anak harus memendam rasa
rindu yang mendalam terhadap ayah/ibunya yang tiba-tiba tidak tinggal
bersamanya lagi. Dalam sosiologi, terdapat teori pertukaran yang melihat
perkawinan sebagai suatu proses pertukaran antara hak dan kewajiban serta
penghargaan dan kehilangan yang terjadi diantara sepasang suami istri. Karena
perkawinan merupakan proses integrasi dua individu yang hidup dan tinggal
bersama, sementara latar belakang sosial-budaya, keinginan serta kebutuhan
mereka berbeda, maka proses pertukaran dalam perkawinan ini harus senantiasa
dirundingkan dan disepakati bersama.
Penyebab dan Akibat Perceraian
Komunikasi
merupakan kunci penting dalam menjaga keharmonisan sebuah keluarga. Komunikasi
yang baik adalah komunikasi yang memimpin pendengarnya kepada pengertian yang
baik nantinya. Komunikasi yang baik membutuhkan pendengar yang baik pula.
Komunikasi dalam keluarga dapat disamakan dengan peran jantung dalam tubuh.
Ketika
di dalam sebuah keluarga tidak terjalin komunikasi yang baik, maka hal ini
sangat berdampak negative bagi seluruh penghuni dalam sebuah keluarga. Tak lain
anak dalam hal ini akan menjadi korban. Psikologi anak akan terganggu bahkan
akan mempengaruhi pembentukan karakter bagi sang anak. Kondisi kejiwaan sang
anak akan labil. Hal ini juga sangat mempengaruhi prestasi sang anak.
Fakta
yang terjadi pada tingkat prestasi anak yang menurun disebabkan
ketidakharmonisan hubungan keluarganya. Permasalahan anak dan remaja yang
terjadi sebagian besar disebabkan oleh ketidakharmonisan hubungan keluarga di
rumah. Sebagai contoh pergaulan bebas, tawuran, hubungan sex diluar nikah dan
lain sebagainya disebabkan oleh anak yang berasal dari broken home.
Data yang ditemukan oleh penulis
sendiri dari beberapa sample yakni anak yang menjadi korban dari perceraian,
maka faktor psikologi mereka setelah perceraian kedua orang tuanya sangat
negatif. Perceraian yang dilakukan para orang tua ternyata berdampak besar pada
prestasi para anak mereka. Pada dasarnya perhatian dari sebuah
keluarga sangat erat hubungannya dengan tingkat prestasi belajar sang anak.
Lingkungan keluarga juga sangat berpengaruh terhadap pembentukan karakter pada
sang anak. Ketika suasana ketidakharmonisan yang ia terima dalam lingkungan
keluarga maka konsentrasi belajar sang anak jelas berpengaruh dan mengalami
penurunan. Juga dengan sikap yang akan muncul dari sang anak jelas akan
berdampak negative.
Situasi Menjelang Perceraian
Berawal dari miss communication, salah faham dan tidak
melakukan komunikasi berlanjut dengan alasan terlalu sibuk sehingga tidak ada
waktu. Rumah hanya sebagai tempat persinggahan. Pertengkaran demi pertengkaran
terjadi. Mereka seolah-olah tidak dapat lagi mencari jalan keluar yang baik
bagi mereka berdua. Perasaan tersebut kemudian menimbulkan permusuhan dan
kebencian diantara kedua belah pihak yang membuat hubungan antara suami istri
menjadi semakin jauh.
Kondisi ini semakin menghilangkan pujian serta penghargaan
yang diberikan kepada suami istri padahal pujian dan penghargaan tersebut
merupakan dukungan emosional yang sangat diperlukan dalam suatu perkawinan. Hal
ini mengakibatkan hubungan suami istri semakin jauh dan memburuk. Mereka
semakin sulit untuk berbicara dan berdiskusi bersama serta merundingkan segala
masalah-masalah yang perlu dicari jalan keluarnya. Masing-masing pihak kemudian
merasa bahwa pasangannya sebagai orang lain. Akibatnya akan terjadi perceraian
(Scanzoni dan Scanzoni, 1981).
Solusi yang Pernah Ditawarkan
Menikah ada
baiknya dipersering bulan madu, lebih bagus bila setahun sekali guna
memperlancar komunikasi dan kedekatan yang sering menjadi masalah timbulnya
perceraian, perselingkuhan. Selain itu adanya relasi pada sesama baik dari
pihak suami, istri dan relasi kepada Tuhan akan memperindah pernikahan. (http://tyaset4.blog.com/2013/02/bulan-madu-dan-relasi-sebagai-solusi-mencegah-perceraian-dan-perselingkuhan/).
Gagasan baru yang ditawarkan
Berdasarkan
data penyebab perceraian fakta di lapangan serta solusi yang pernah ditawarkan,
maka upaya terobosan untuk meminimalisir angka perceraian dapat dilakukan pembaharuan
cinta dan kasih saying dengan ”One Day With Family”. Pembaharuan ini merupakan
solusi yag mampu menjawab permasalahan yang terjadi. Pembaharuan akan
menciptakan suasana keharmonisan baru. Ibarat sebuah laptop yang telah lama
digunakan maka diperlukan adanya pembaharuan. Contohnya ganti skinn atau
wallpaper dan lain sebagainya agar tidak terjangkitnya virus bosan dengan
laptop yang kita miliki.
Seperti
itu juga sebuah hubungan, harus ada pembaharuan agar kian tercipta keharmonisan
dan rasa kasih sayang yang kian membara dan memuncak. Hidup akan terasa indah
bila kita selalu diliputi dengan saling mencintai, saling memberi kasih dan
saling menyayangi.
Langkah-langkah Strategis
Implementasi Gagasan
Gagasan
“One Day With Family” dapat dilakukan di akhir bulan. Mengulangi masa-masa romantis
dan memupuknya kembali layaknnya ketika sebuah pasangan itu lagi-lagi mabuk
kasmaran. One day with family ini juga dapat dilakukan dengan berbagai cara
salah satunya mengulangi masa-masa romantis dengan pergi ke tempat romantis
yang pernah dikunjungi dahulunya, melakukan dinner romantis, liburan atau bulan
madu. Satu hari bersama keluarga tidaklah akan membuat seorang menjadi bangkrut
atau sebuah proyek menjadi gagal.
Keharmonisan
sebuah keluarga merupakan salah satu tonggak terciptanya sebuah keluarga yang
bahagia. Kekuatan dari kasih sayang sangat menentukan sebuah hubungan. Ketika
kasih sayang hadir dalam sebuah keluarga maka akan terciptalah keharmonisan
sebuah keluarga. Hal inilah yang sangat dinantikan bagi seorang anak dan
pasangan suami istri tentunya.
Dalam
sebuah keluarga suami, istri maupun anak memiliki tanggung jawab besar dalam
menjaga dan menciptakan keharmonisan sebuah keluarga. Walaupun suami dianggap
sebagai kepala rumah tangga namun tiada salah ketika istri atau anak yang
memiliki inisiatif untuk merencanakan One Day With Family di akhir bulan.
Gagasan ide sangat berdampak positif dalam memupuk rasa sayang yang ada.
KESIMPULAN
Inti Gagasan
Gagasan pembaharuan dengan One Day
With Family ini pada dasarnya memupuk pada keharmonisan sebuah keluarga,
kembali mengukuhkan interaksi komunikasi yang baik demi kelangsungan sebuah
keluarga dan menjauhkan dari perceraian yang tentunya akan meminimalisir angka
perceraian yang ada di Indonesia.
Teknik Implementasi Gagasan
Langkah-langkah implementasi untuk
mewujudkan gagasan pembaharuan dengan One Day Wiyh Family ini adalah:
Ø Identifikasi akar permasalahan sehari-hari.
Ø Melakukan pendekatan/rayuan sejenak.
Ø Merancang suasana seperti pertama bertemu.
Ø Mengajak ke tempat-tempat romantis semasa kasmaran/pacaran
atau mengadakan bulan madu.
Ø Melakukan komunikasi dengan membahas masa-masa pertama
bertemu, kembali mengajak pasangan untuk mengingat hal-hal indah atau lucu yang
pernah dilalui selama pacaran.
Ø Mencari solusi dan membuat komitmen untuk mengatasi
permasalahan sehari-hari yang timbul.
Ketika
langkah-langkah diatas mampu diterapkan oleh sebuah pasangan maka tingkat
kejenuhan dalam sebuah pasangan akan mampu teratasi.
Prediksi Keberhasilan Gagasan
Selama
masa pertumbuhannya hingga benar-benar menjadi manusia yang sempurna maka peran
keluarga terutama orang tua sangat penting. Anak-anak memerlukan orang tua yang
memiliki teladan yang baik, kasih sayang dan cinta terhadap keluarga tentunya.
Menerapkan sikap sopan-santun uuntuk mengajarkan anak sopan santun, dan
mempraktekkan pengendalian diri untuk mengajarkan anak mengendalikan diri.
Nah, gagasan pembaharuan dengan One
Day With Family ini secara psikologi sangat dibutuhkan untuk menjaga
keharmonisan sebuah hubungan, dimana setiap hubungan pasti akan mencapai
tingkat kejenuhan. Maka dari itu perlu adanya pembaharuan kasih sayang.
Kegagalan rumah tangga atau perceraian rata-rata disebabkan oleh
ketidakharmonisan antara pasangan suami istri. Keberhasilan dari keseluruhan
gagasan ini nantinya ditentukan oleh seberapa besar tekad atau niat sebuah
pasangan untuk mempertahankan keluarganya dan menjalin komunikasi yang baik
dengan solusi yang penulis tawarkan. Jika gagasan ini diterapkan secara
keseluruhan penulis sangat yakin dalam kurun waktu satu priode angka perceraian
akan menurun drastis dan problem-problem anak serta remaja yang disebabkan oleh
broken home juga akan mampu teratasi.
DAFTAR PUSTAKA
Severe Sal, Ph.D. (2003). Bagaimana Bersikap Pada Anak. PT Gramedia Pustaka Utara: Jakarta
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Ketua kelompok
Nama : Rizki
Nurjehan
NIM :
1102111006
Jurusan / Fakultas : Pendidikan
Guru Sekolah Dasar / FIP
Tempat, tanggal lahir : Air
HItam, 05
Juli 1992
Institut : Universitas
Negeri Medan
HP :
085359791896
Alamat :
Jl.Pendidikan No.44A Kelurahan Indera Kasih, Medan
Email : rnurjehan@yahoo.co.id
Karya ilmiah yang pernah dibuat :
No.
|
Judul
|
Kategori
|
Tahun
|
1
|
Menyongsong
Tahun Baru Hijriah Dengan Menjadikan Diri Kita Sebagai Generasi Rabbani yang
Terpuji
|
Juara 1
Penulis Tingkat Umum
|
2010
|
2
|
Penyuluhan HIV/AIDS tingkat kecamatan dari PIK-R Kec
Medan Tembung BKKBN Kota Medan
|
Juara 1
|
2011
|
2
|
Tobuline (Toko Buku Online) Pencetak Mahasiswa
Menjadi Wirausaha Cerdas Di Tahun 2013
|
Peserta
Wirausaha Muda Mandiri
|
2013
|
4
|
Profesionalisme
Guru VS Murid Berkualitas di Abad ke-21
|
Harapan
1 LKKM Fakultas Ilmu Pendidikan
|
2012
|
5
|
Upaya Pelestarian Taman Nasional Gunung
Leuser Melalui Marketing Karakter
|
Peserta
LKTI Taman Nasional Gunung Leuser
|
2012
|
Anggota 1
Nama : Yudha Perdana
NIM :
1112171010
Jurusan / Fakultas : Psikologi Pendidikan dan Bimbingan / FIP
Tempat, tanggal lahir : P.Brandan/ 01 Juni 1993
Institut : Universitas
Negeri Medan
HP :
085761138187
Alamat :
Jl.
Tuasan Gg. Aman No.79D Pancing
Email : yudhaperdana22@yahoo.com
Anggota 2
Nama : Adrina
NIM :
2308030025
Jurusan / Fakultas : Pendidikan Guru Sekolah Dasar/FIP
Tempat, tanggal lahir :
Institut : Universitas
Negeri Medan
HP :
082369415108
Alamat :
Email :
LAMPIRAN
Gambar 1. Skema penyebab perceraian
Gambar 2. Skema
Implementasi Gagagasan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar