INGINKU DEKAPAN ILAHI RABBI
Buaian kata terukir diteriknya siang
Bersama detak jam yang tiada henti berputar
Yang tiada lelah mengingatkan manusia akan waktu
Disaat kesunyian terhampar dikehidupan duniawi
Tiada kebahagian yang kekal
Tiada harta yang tak habis
Tiada kecantikan yang tak luntur
Hanya titipan dari sang pencipta semua didunia
Semua adalah fana
Bersifat sementara
Akan habis
Dan cuma sebentar
Kehidupan akhir jualah yang abadi
Bersama dekapan sang Ilahi Rabbi
Kebahagian yang didamba bagi sang pendiri ad-Din di muka bumi
Bersama rasul mulia-Nya
Tetesan mutiara lagi-lagi menemani hari-hariku
Ribuan tanda tanya selalu masuk dalam fikiranku
Bayangan kebahagian menghantui tidur malamku
Tapi semua itu….
Ntahlah,
Aku hanya mampu mengikuti aliran air
Ku hanya mampu berpegang pada pohon dan ranting yang ku lewati
Tidak seperti yang ku bayangkan dunia ini
Maha suci Allah atas segala firman-firman-Nya
Atas segala yang diturunkannya
Atas nikmat dan karunia yang ia berikan kepadaku selama ini
Tiada henti syukur selalu terucap dari hati ini
Rabbi…
Jika memang ini jalanku
Jika memang ini cobaan untukku
Berikankku ketegaran, kekuatan, serta kaikhlasan melewatinya
Hanya kebahagian yang kekal bersamamu harapan abadiku
Dalam dekapan sang Ilahi Rabbi
Dalam kerinduan bersama Rasul-Mu
Yang begitu sempurna
Ketidak mengertianku akan orang-orang disekitarku
Kehangatan dan kasih sayang yang di damba tak pernah hadir
Kemesraan itu tak pernah terlihat
Tuhan….
Ku tahu kau begitu mencintai kami hamba-Mu
Begitu banyak nikmat yang telah kau turunkan padaku
Ya Rabb
Berikan hamba ketegaran
Berikan hamba kekuatan
Hanya cinta pada-Mu yang masih bertahan
Hanya kepercayaan pada-Mu yang masih melekat
Hanya Engkau yang selalu berada disampingku
Terima kasih atas semua ini ya Rabb
Ku yakin ini semua kan membuatku semakin anggun
Ku kan anggun bersama masalah yang ku hadapi
Ku kan kuat bersama deburan masalah dunia
Ku kan ikhlas akan cobaan-Mu
Berikanku tempat disisi-Mu
Bersama orang-orang yang Engkau Ridhoi ya Rabb
Inginku dekapan Ilahi Rabbi
Inginku dekapan Ilahi Rabbi
Medan, 12 Februari 2010 M
10 Rabiul Awal 1432 H
By : Hana zyfia Mumtaz ‘92
Tidak ada komentar:
Posting Komentar