Kian terbaring lemah
tak berdaya
Kerinduan yang
semakin dalam membuat tubuhku merasa kaku tak berdaya
Fatamorgana semu,
Ya..hanya fatamorgana
semu dan bibir beku yang ada
Tak berani ucapkan
satu kata apapun
Tak berani ungkap
jerit hati sekecil apapun
Hanya kekakuan yang
terlampiaskan dalam diam dan airmata
Ketika itu,
Hanya aku dan tuhan
yang tahu, apa yang sebenarnya terjadi
Luka itu terasa kian
membesar dalam semu
Diam tak berarti
merontokkan semua kobaran semangatku
Seolah dunia padam,
gelap dan tiada kehidupan
Fatamorgana? Ia semu
dan kian semakin tak berarti
Aku butuh sapaanmu
Bukan fatamorgana
semu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar