Rabu, 07 November 2012

RUMAH FASHION_Essay


RUMAH FASHION

Tingginya tingkat pengangguran saat ini menyebabkan berbagai tindak kriminalitas dan kemiskinan. Berdasarkan data BPS tahun 2011 terdapat 8,12 juta orang menganggur. Menurut data kadin tambahan 1,3 juta penganggur tiap tahun. Sebab tambahan lapangan kerja hanya 1,61 juta sementara tambahan tenaga kerja baru mencapai 2,91 juta orang. Hal ini disebabkan oleh pola fikir yang masih terbelakang. Dalam ruang lingkup dunia mahasiswa khususnya masih dominan cenderung lebih sebagai pencari kerja (job seeker) dari pada pencipta lapangan pekerjaan (job creator). Ribuan wisudawan/wisudawati setiap tahunnya disyahkan menjadi sarjana. Namun, tahukah bahwa dengan wisudanya mereka maka jumlah pengangguran pun akan menjadi bertambah. Pengembangan jiwa wirausaha muda yang berpendidikan serta berkarakter akan mampu menyedot jumlah pengangguran yang ada, bahkan jika pengembangan jiwa wirausaha muda yang berpendidikan terdapat 2% saja dari jumlah penduduk maka penulis yakin bangsa ini akan mampu mengatasi jumlah pengangguran yang meningkat tajam di setiap tahunnya. Wirausaha yang berpendidikan memiliki potensi yang lebih baik dari pada wirausaha yang tidak berpendidikan. Dalam hal ini alumni S-1 adalah jiwa-jiwa yang tepat untuk menjadi wirausaha muda yang berpendidikan. Sehingga mampu menjawab problem pengangguran. Salah satu bentuk wirausaha yang tepat untuk dikembangkan sesuai dengan dunia mahasiswa adalah usaha rumah fashion. Dunia usaha di bidang fashion memang tidak akan pernah ada matinya, hal ini karena mode di dunia fashion tidak pernah berhenti berputar dan terus berkembang bahkan semakin pesat dari tahun ke tahun. Industri fashion bukan hanya sekedar bisnis peragaan busana, melainkan bisnis yang benar-benar membutuhkan wirausaha yang memiliki pengalaman serta pendidikan dalam memanajemen segala sesuatunya. Trend masa kini harus mampu dikuasai oleh wirausaha fashion yang sejalan dengan perkembangan model, bahan yang layak serta harga yang terjangkau oleh konsumen maupun pelanggan. Ditambah lagi mayoritas peminat dunia fashion adalah kalagan muda yakni dunia mahasiswa, pekerja dan setengah baya,maka selayaknya wirausaha fashion juga harus berjiwa muda.

                                                                                                            Medan, 06 Maret 2012

                                                                                                            By: Rizki Nurjehan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar