Derai airmata tak lagi
aneh
Torehan kata demi kata
tak lagi asing di telinga
Jemari yang berjanji
Waktu yang berjalan
Dan hati yang kokoh
Cinta yang tulus bukanlah
cinta sesaat
Cinta yang tulus bukanlah
semata karena popularitas
Namun,
Cinta yang tulus adalah
kekuatan
Kekuatan yang tiada orang
tahu seperti apa wujudnya bahkan sampai kapan ia bertahan
Mencintaimu adalah sebuah
cerita yang banyak menyimpan kesan
Cerita sedih maupun
senang
Terlihat jelas keegoisan
masing-masing
Namun,
ini yang ke tiga kalinya
bertemu dengan April
April yang panas… April
yang keras serta egois tak memiliki perbedaan signifikan dengan Agustus
Detak jam, Lagit Kelam,
Bintang yang indah dan hujan yang kian mesra
Selalu menemani kesepian
hanva
Layaknya hanva yang kian
merindu suatu hari nanti
Hari yang tiada satu pun
manusia mampu menerkanya
Kapan itu? Ntahlah
Ntah sampai kapan
kekuatan ini akan terus bertahan
Hingga cita itu mampu
tergapai
Hari indah dimana hanva
bersatu menjadi bintang
Dimana hanva tak lagi
terpisah
Dimana hanva kian bersama
Hari indah itu
Mencintaimu bukanlah
teori
Mencintaimu bukanlah
penelitian bahkan riset
Mencintaimu tak mampu
diukur dengan skala terbesar sekalipun
Mencintamu adalah
perjalanan yang belum tau ujungnya
Sampai sejauh mana
kekuatan ini mampu melewatinya
Perjalanan mencintaimu
tak seperti jalan tol, tak juga seperti mendaki sinabung
Mencintaimu bagaikan
menakhlukan mahameru yang belum tau kapan mampu menjamahnya
Bisa hanya khayalan namun
tak menutup kemungkinan untuk nyata
Hanya waktu yang akan
menjawab nantinya
Indahnya perjalanan
menuju mahameru di lensa April tak selalu mengukir tangisan
Indahnya mahameru di
lensa April kian terlihat
Jemari tangan yang tulus
mencoba untuk menepis derai air mata yang tumpah membasahi pipi
Sentuhan jemari menjelma
energy kekuatan
Dengan sejuta alasan
untuk bertahan menatap indahnya mahameru sesungguhnya
Namun, Kini saatnya April
berhenti untuk semua harapan semu
Menanti kebahagiaan
dibalik kesenjaan yang semu
Tak mampu memeluk
mahameru di lensa April
Mahameru di lensa April
ini tak seperti yang diharapkan
Kini semua tinggal
tatapan kosong yang menjadi puing-puing kekecewaan
Mahameru hanya keindahan
di khayalan
Jauh dari pelupuk mata
yang sesungguhnya
Ku tak mampu membahagiakanmu
Ku tak mampu mengukir
senyumanmu
Ku hangus dalam kelemahan
ini
Terbenam kian tertimbun
bersama debu harapan yang kian jauh dari tatapan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar