Kamis, 01 Januari 2015

Malam ketika itu





Ia sepi dalam ketegaran
Ia berjuang melawan rasa yang ada
Ia buntu dalam ingatan untuk hanya bayanganmu yang hadir
Ia terlalu bodooh untuk mengikhlaskanmu

Malam ketika itu, ia rasakan heningnya
Ia nikmati redupnya sang lampu di jalanan
Ia dengar sepinya malam ketika itu
Hanya jeritan hati akan kerinduan yang tak pernah lekang hingga detik ini

Ucapanmu di malam ketika itu tak mampu menguras kebencian
Hingga ia benar-benar selesai

Sang hujan kian membasahi malam ketika itu
Dalam diam ia kian basahi hati yang mulai kering dari sapaanmu
Aneh dan benar-benar aneh hingga serasa alam ikut berperan di malam ketika itu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar