Sabtu, 03 Januari 2015

Puing-puing Metamorfosis Bangunan Cinta

Ternyata tantangan hari ini tak semudah teori yang ku baca dari seorang penulis yang kian mebuliskan untaian demi untaian yang kian menghanyutkanku untuk menjadi kuat. Hari initeori itu hanyalah sebatas bumbu penyedap. Ia hanya memiliki peranan sedikit. Jati diriQu yang sesungguhnyalah yang berperan hingga menjadi titik tumpu.

Aku menyadari penyakitku ini hanya butuh satu obat yakni diriku sendiri. Tuhan telah memberiku banyak kesempatan hidup selama ini hingga hari ini. untuk itu aku putuskN untuk tidak banyak berharap darimu, apalagi menanti kehadiranmu bahkan kembalinya hanva. Ku tegar. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Luka-luka ini akan menghiasi perjalan hidupku. Terimakasih untuk luka-luka yang menyayat ini.

Aku yakin kehidupanku akan jauh lebih baik bersama luka ini. Tentunya luka ini tidak akan pernah hilang, sekalipun ku terkapar dalam lautan kerinduan yang hanya fatamorgana ntah sampai kapan.

ku tak ingin mendengar kata menyesal dr suaramu. karena kata menyesal itu hanya akan sia-sia belaka di hari esok. Kamu tidak akan temukan ku lagi.

Hanya ketulusan hati dan perjuangan cinta yang sejati dan tuluz yang akan membangunkanku dari tidur panjang ini.

#2015

Tidak ada komentar:

Posting Komentar