Minggu, 30 Oktober 2011

Mahasiswa Peserta Bidik Misi Membanggakan

Prestasi hasil belajar penerima beasiswa pendidikan bagi mahasiswa miskin (bidik misi), dinilai membanggakan. Mahasiswa dari keluarga miskin ini mampu menunjukkan prestasi belajar yang baik, dengan rata-rata IPK di atas 3,00.

Bahkan, cukup banyak mahasiswa yang memiliki IPK 4,00. Pencapaian hasil belajar yang baik terutama ditunjukkan mahasiswa perempuan dengan rata-rata IPK 3,20.

Demikian dikatakan Illah Sailah, Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Ditjen Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Nasional (Kemdiknas), di Jakarta, Rabu (28/9/2011). Kemdiknas telah melakukan evaluasi terhadap peserta bidik misi tahun 2010.

Hasil ini, kata Illah, menunjukkan program beasiswa bidik misi memang menyasar anak-anak berprestasi dari keluarga tidak mampu. Namun ada juga yang drop out, terutama di politkenik, karena sistem penilaian yang ketat.
"Ini jadi masukan untuk perbaikan dalam menyeleksi penerima bidik misi selanjutnya," kata Illah.


Dalam pertemuan mahasiswa penerima bidik misi dengan Menteri Pendidikan Nasional, Mohammad Nuh, di Universitas Sam Ratulangi, Manado, hasil IPK yang tinggi juga disampaikan secara langsung oleh mahasiswa.
Mereka umumnya tidak menyangka bisa kuliah karena keterbatasan ekonomi orang tua yang hanya sebagai petani, buruh bangunan, atau pemetik buah kelapa.

Seorang mahasiswai Fakultas Hukum Universitas Sam Ratulangi yang ayahnya bekerja sebagai pemanjat pohon kelapa, merasa bangga bisa kuliah di kampus ternama di Sulawesi Utara itu. Mahasiswa ini menyampaikan prestasi belajarnya yang membanggkan dengan IP 3,83.


Mahasiswa kakak beradik yang ayahnya hanya tukang bakso dan ibunya tukang jamu, juga mampu menunjukkan prestasi belajar yang baik. Meskipun keluarga ini hidup di rumah kontrakan dengan kondisi yang sempit dan tidak ada ruangan bersekat, semangat belajar mereka tetap tinggi.

Danang Rahmaji (20), mahasiswa semester lima jurusan Akutansi Universitas Sam Ratulangi, memiliki IPK 3,71. Dia penerima beasiswa mapalus, semacam beasiswa bidik misi dari Universitas Sam Ratulangi.

Adiknya, Danu Hidayat (17), mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas San Ratulangi, bisa kuliah gratis dengan beasiswa bidik misi.
Kakak-beradik ini berjanji untuk memanfaatkan beasiswa kuliah yang diterima dengan menunjukkan hasil belajar yang baik, hingga meraih gelar sarjana.

Menteri Pendidikan Nasional, Mohammad Nuh, mengatakan, anak-anak dari keluarga tidak mampu tidak boleh terhambat kesempatan belajarnya. Institusi pendidikan tinggi, mesti menunjukkan keramahan sosial pada kalangan bawah ini.
Untuk itu, pemerintah menetapkan penerimaan mahasiswa baru minimal 20 persen untuk mahasiswa miskin dengan pemberian beasiswa, termasuk beasiswa bidik misi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar